Digital Insights • UI/UX
Scroll to Read More

8 Golden Rules Interface Design yang Wajib Kamu Tau!

Table of Content :

Binar Academy – Ketika belajar mengenai interface design, kamu pasti pernah mendengar tentang ‘8 Golden Rules Interface Design’ yang kerap kali dijadikan acuan dalam proses mendesain user interface. ‘Golden Rules’ ini dicetuskan oleh Ben Shneiderman pada bukunya yang berjudul Designing the User Interface

Sempat ada yang bilang bahwasannya ‘Golden Rules’ ini tidak lagi valid diterapkan di masa kini karena panduannya yang jadul alias ketinggalan zaman. Hmm, tapi seperti apa sih aturan-aturan yang dicetuskan oleh Shneiderman ini? Simak di bawah ini ya, Binarian!

Penjelasan Tentang ‘8 Golden Rules Interface Design’ oleh Shneiderman

aturan-interface-design

Walaupun kerap dianggap ketinggalan namun ‘8 Golden Rules Interface Design’ ini terbukti bisa membantu dalam membuat user interface yang bagus lho, Binarian. 

Dengan memahami aturan-aturan yang ada, dapat memberikan poin plus bagi kamu yang sedang dalam proses belajar mendesain interface untuk sebuah aplikasi ataupun tampilan website.

Adapun 8 ‘Golden Rules’ yang disampaikan oleh Shneiderman adalah sebagai berikut: 

1. Strive for consistency

Strive for consistency merupakan kunci utama dari segala langkah yang akan kamu lakukan dalam melakukan pengaturan user interface. Membangun desain yang konsisten, sangat dibutuhkan dalam satu aplikasi, apalagi kalau aplikasi tersebut saling berhubungan. Fungsinya, agar notive user dapat mengetahui halaman mana saja yang masih berhubungan. Karena dengan mengetahui hubungannya saling berkaitan maka user tidak perlu takut saat melakukan eksplorasi aplikasi.

2. Cater to universal usability

Perbedaan yang dimiliki antar user dalam membuat user interface berpengaruh terhadap preferensi interface yang digunakan. Pembuatan designnya harus sesuai dengan universal usability. Karena orang yang sering membuka aplikasi tentunya tampilannya akan berbeda dengan yang jarang membuka aplikasi. Penciptaan ruang interface yang universal akan mengakomodir keinginan semua orang, sehingga jika lebih mengakomodir maka akan banyak orang menyukainya.

3. Offer feedback

Pemberian informasi yang merupakan hasil feedback dari aksi tidak hanya berupa jawaban. Namun juga bisa dibuat user interface dengan design yang berbeda. Dengan begitu, user memahami bahwa aksi yang telah dilakukan sebelumnya sudah mendapatkan respon dari aplikasi. Gunakan design yang bagus agar user memahami bahwa aksinya telah direspon.

4. Design dialog to yield closure

Poin ini merupakan pin yang satu kesatuan dengan feedback informasi. Karena fungsinya untuk menyampaikan bahwa proses yang dilakukan oleh user telah selesai dilakukan. Dengan begitu, user memahami bahwa prosesnya selesai dan tidak ada proses selanjutnya yang perlu ditunggu.

5. Prevent errors

Pencegahan dilakukan untuk menghindari kesalahan yang dilakukan selama menjalankan proses. Terdapat user yang mudah bosan sehingga melakukan berbagai percobaan. Seringkali percobaan yang dilakukan belum tentu berhasil, karenanya user mencoba berbagai langkah. Poin ini akan mencegah hal tersebut, sehingga walaupun user mencoba dalam percobaan pertama langsung berhasil. Caranya dengan melakukan pengisian formulir dengan beberapa petunjuk sehingga user akan selalu berhasil pada percobaan pertama.

6. Permit easy reversal of actions

Pada poin ini user bisa melakukan pembatalan atas aksi yang dilakukan sebelumnya. Tidak hanya berupa tombol back saja melainkan aksi pembatalan lainnya. Seperti saat melakukan pembelian barang di toko online user ingin membatalkan pemesanan maka bisa dilakukan. Sehingga user tidak perlu menghubungi customer service atau meminta bantuan kepada pemilik aplikasi. Hal ini tentu akan membuat user semakin nyaman dengan aplikasi yang telah disediakan oleh pengembang.

7. Keep users in control

User seringkali menyukai pengaturan interface sesuai dengan keinginannya sendiri. Karenanya membiarkan user memilih pengaturannya sendiri akan membuat user semakin nyaman menggunakan aplikasi. Untuk user yang memang terbiasa melakukan kontrol pribadi maka poin ini berperan sangat penting.

8. Reduce short-term memory load

Pada proses ini data dipusatkan pada menu dan tombol yang ada. Ini agar memudahkan user dalam menggunakan menu dan tombol yang ada. User tidak perlu mencari-cari lagi apa yang harus dimasukkan dan harus dilakukan karena sudah disediakan dalam menu dan tombol yang ada. Tidak perlu lagi user mengingat apa yang harus dimasukkan dalam sistem karena aplikasi sudah menyediakannya untuk user.

Itu dia pengetahuan tentang ‘8 Golden Rules Interface Design’ yang bisa kamu ketahui. Bagaimana menurutmu, apakah masih relevan?

Pembuatan desain untuk user interface memang harus mempertimbangkan banyak panduan dan aturan. Dengan adanya panduan-panduan tersebut, kamu dapat memiliki referensi dalam membangun sebuah user interface yang user-friendly.

Belajar UI/UX Secara Intensif di Binar Bootcamp

Mempelajari bagaimana caranya membuat UI/UX design bukanlah suatu hal yang dapat dilakukan dengan sebentar. Kamu perlu belajar secara konsisten, menggali banyak referensi, dan banyak berdiskusi dengan pakar-pakar di bidang UI/UX.

Untuk membantu proses tersebut, kamu dapat mengakses materi UI/UX lebih banyak melalui materi freemium di bootcamp UI/UX Research & Design yang dapat kamu akses secara gratis di aplikasi Binar Academy.

Lebih lanjut seputar bootcamp UI/UX dari Binar Academy, kunjungi halaman Binar Bootcamp ya!

Baca juga: Perbedaan UI dan UX Beserta Contohnya

Binar Academy – Ketika belajar mengenai interface design, kamu pasti pernah mendengar tentang ‘8 Golden Rules Interface Design’ yang kerap kali dijadikan acuan dalam proses mendesain user interface. ‘Golden Rules’ ini dicetuskan oleh Ben Shneiderman pada bukunya yang berjudul Designing the User Interface

Sempat ada yang bilang bahwasannya ‘Golden Rules’ ini tidak lagi valid diterapkan di masa kini karena panduannya yang jadul alias ketinggalan zaman. Hmm, tapi seperti apa sih aturan-aturan yang dicetuskan oleh Shneiderman ini? Simak di bawah ini ya, Binarian!

Penjelasan Tentang ‘8 Golden Rules Interface Design’ oleh Shneiderman

aturan-interface-design

Walaupun kerap dianggap ketinggalan namun ‘8 Golden Rules Interface Design’ ini terbukti bisa membantu dalam membuat user interface yang bagus lho, Binarian. 

Dengan memahami aturan-aturan yang ada, dapat memberikan poin plus bagi kamu yang sedang dalam proses belajar mendesain interface untuk sebuah aplikasi ataupun tampilan website.

Adapun 8 ‘Golden Rules’ yang disampaikan oleh Shneiderman adalah sebagai berikut: 

1. Strive for consistency

Strive for consistency merupakan kunci utama dari segala langkah yang akan kamu lakukan dalam melakukan pengaturan user interface. Membangun desain yang konsisten, sangat dibutuhkan dalam satu aplikasi, apalagi kalau aplikasi tersebut saling berhubungan. Fungsinya, agar notive user dapat mengetahui halaman mana saja yang masih berhubungan. Karena dengan mengetahui hubungannya saling berkaitan maka user tidak perlu takut saat melakukan eksplorasi aplikasi.

2. Cater to universal usability

Perbedaan yang dimiliki antar user dalam membuat user interface berpengaruh terhadap preferensi interface yang digunakan. Pembuatan designnya harus sesuai dengan universal usability. Karena orang yang sering membuka aplikasi tentunya tampilannya akan berbeda dengan yang jarang membuka aplikasi. Penciptaan ruang interface yang universal akan mengakomodir keinginan semua orang, sehingga jika lebih mengakomodir maka akan banyak orang menyukainya.

3. Offer feedback

Pemberian informasi yang merupakan hasil feedback dari aksi tidak hanya berupa jawaban. Namun juga bisa dibuat user interface dengan design yang berbeda. Dengan begitu, user memahami bahwa aksi yang telah dilakukan sebelumnya sudah mendapatkan respon dari aplikasi. Gunakan design yang bagus agar user memahami bahwa aksinya telah direspon.

4. Design dialog to yield closure

Poin ini merupakan pin yang satu kesatuan dengan feedback informasi. Karena fungsinya untuk menyampaikan bahwa proses yang dilakukan oleh user telah selesai dilakukan. Dengan begitu, user memahami bahwa prosesnya selesai dan tidak ada proses selanjutnya yang perlu ditunggu.

5. Prevent errors

Pencegahan dilakukan untuk menghindari kesalahan yang dilakukan selama menjalankan proses. Terdapat user yang mudah bosan sehingga melakukan berbagai percobaan. Seringkali percobaan yang dilakukan belum tentu berhasil, karenanya user mencoba berbagai langkah. Poin ini akan mencegah hal tersebut, sehingga walaupun user mencoba dalam percobaan pertama langsung berhasil. Caranya dengan melakukan pengisian formulir dengan beberapa petunjuk sehingga user akan selalu berhasil pada percobaan pertama.

6. Permit easy reversal of actions

Pada poin ini user bisa melakukan pembatalan atas aksi yang dilakukan sebelumnya. Tidak hanya berupa tombol back saja melainkan aksi pembatalan lainnya. Seperti saat melakukan pembelian barang di toko online user ingin membatalkan pemesanan maka bisa dilakukan. Sehingga user tidak perlu menghubungi customer service atau meminta bantuan kepada pemilik aplikasi. Hal ini tentu akan membuat user semakin nyaman dengan aplikasi yang telah disediakan oleh pengembang.

7. Keep users in control

User seringkali menyukai pengaturan interface sesuai dengan keinginannya sendiri. Karenanya membiarkan user memilih pengaturannya sendiri akan membuat user semakin nyaman menggunakan aplikasi. Untuk user yang memang terbiasa melakukan kontrol pribadi maka poin ini berperan sangat penting.

8. Reduce short-term memory load

Pada proses ini data dipusatkan pada menu dan tombol yang ada. Ini agar memudahkan user dalam menggunakan menu dan tombol yang ada. User tidak perlu mencari-cari lagi apa yang harus dimasukkan dan harus dilakukan karena sudah disediakan dalam menu dan tombol yang ada. Tidak perlu lagi user mengingat apa yang harus dimasukkan dalam sistem karena aplikasi sudah menyediakannya untuk user.

Itu dia pengetahuan tentang ‘8 Golden Rules Interface Design’ yang bisa kamu ketahui. Bagaimana menurutmu, apakah masih relevan?

Pembuatan desain untuk user interface memang harus mempertimbangkan banyak panduan dan aturan. Dengan adanya panduan-panduan tersebut, kamu dapat memiliki referensi dalam membangun sebuah user interface yang user-friendly.

Belajar UI/UX Secara Intensif di Binar Bootcamp

Mempelajari bagaimana caranya membuat UI/UX design bukanlah suatu hal yang dapat dilakukan dengan sebentar. Kamu perlu belajar secara konsisten, menggali banyak referensi, dan banyak berdiskusi dengan pakar-pakar di bidang UI/UX.

Untuk membantu proses tersebut, kamu dapat mengakses materi UI/UX lebih banyak melalui materi freemium di bootcamp UI/UX Research & Design yang dapat kamu akses secara gratis di aplikasi Binar Academy.

Lebih lanjut seputar bootcamp UI/UX dari Binar Academy, kunjungi halaman Binar Bootcamp ya!

Baca juga: Perbedaan UI dan UX Beserta Contohnya

Find Another article

Table of Content

Connect With Us Here

Our representative team will contact you soon
BINAR Contribution to SDG’s Impact
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
© 2016 - 2024, PT. Lentera Bangsa Benderang
Follow us in Social Media
Hi! 👋🏼  
Kamu bisa konsultasi kebutuhanmu di BINAR via WhatsApp ya