Design Sprint adalah kerangka kerja pengembangan produk dalam 5 hari untuk membuat dan menguji prototype. Proses singkat Design Sprint dimulai dari problem map - skestsa solusi - memilih solusi terbaik - membuat prototype - testing. Design Sprint dikembangkan oleh Jake Knapp di Google Venture pada tahun 2010.
Metode ini menjadi tren karena efisiensi dan cara kerja cerdas untuk menyelesaikan masalah, sehingga tim dapat mempunyai waktu lebih untuk mengeksekusi pekerjaan yang benar-benar penting. Selain itu dalam tahapan Design Sprint juga terdapat strategi bisnis, cara berinovasi, memahami perilaku user, dan banyak lagi. Selain Google, Design Sprint telah dijalankan oleh tim di Slack, Uber, Airbnb, Medium, Dropbox, Facebook, McKinsey, IDEO, LEGO, New York Times, bahkan United Nation / PBB dan masih banyak lagi.
Tujuan utama Design Sprint adalah menguji prototype produk dan mendapatkan feedback dari user. Di samping itu Design Sprint juga bertujuan untuk:
- Mempercepat proses pengambilan keputusan
- Mendesain produk sesuai keinginan & kebutuhan user
- Meningkatkan kerjasama tim, ideasi,dan iterasi
- Menguji ide-ide baru
- Menyatukan tujuan bersama
- Menyusun rencana strategi lanjutan
Sehingga kita siap untuk strategi produk dalam waktu yang sangat cepat.
Checklist Sebelum Melakukan Design Sprint
Persiapkan beberapa checklist di bawah ini sebelum masuk ke hari pertama sprint. Pastikan semua checklist sudah terpenuhi maksimal 1 hari sebelum sprint, agar durasi yang dipakai selama sprint dapat maksimal digunakan untuk diskusi, bukan memikirkan hal-hal lainnya.
Beberapa checklist yang wajib dipenuhi sebelum sprint:
- Tentukan target dan prioritas masalah yang akan diselesaikan dalam 1 sprint. Prioritaskan masalah yang taruhan atau resikonya tinggi, masalah yang membutuhkan banyak waktu, atau masalah yang benar-benar membuat tim buntu.
- Tentukan 1-2 decider yang bertugas untuk membuat keputusan. Tentukan juga tim / stakeholder yang terlibat maksimal 7 orang dari berbagai roles / kemampuan termasuk orang yang menjadi eksekutor pekerjaan sehari-hari.
- Pilih seorang fasilitator selama sprint yang bertugas untuk mengatur jadwal, moderator diskusi, dan seluruh kegiatan sprint. Cari seseorang yang percaya diri memimpin rapat dan mengambil kesimpulan diskusi dengan cepat.
- Jadwalkan wawancara dengan expertise / SME (Subject Matter Expert) untuk mendapatkan insight tambahan. Cukup jadwalkan wawancara lima belas hingga dua puluh menit dengan dan rencanakan total dua hingga tiga jam.
- Jadwalkan 5 hari penuh di google calendar untuk melaksanakan design sprint bersama tim, dari jam 9 pagi sampai 5 sore mulai hari Senin hingga Jumat.
- Pilih ruang khusus untuk melakukan diskusi dan pemetaan selama sprint dengan minimal 2 papan tulis. Untuk alternatif remote, kamu bisa menggunakan aplikasi kolaborasi seperti Miro atau Whimsical.
Protips untuk Sprint yang lebih efektif:
- Hilangkan semua distraksi atau notifikasi dari gadget. simpan laptop, ponsel, atau iPad dalam keadaan mati. Kalau kamu membutuhkan gadget, tinggalkan ruangan atau tunggu sampai istirahat.
- Timebox / jadwal yang ketat. Jadwalkan seluruh kegiatan atau topik diskusi dalam durasi yang ketat tapi juga realistis dalam sehari. pakai timer atau alarm untuk menciptakan fokus dan urgensi.
- Rencanakan makan siang yang terlambat. Istirahat snack sekitar jam 11:30 dan makan siang sekitar jam 1 siang. Jadwal ini akan menjaga energi dan menghindari keramaian makan siang.
Tahapan & Cara Melakukan Design Sprint
Setelah semua checklist terpenuhi, saatnya kamu melakukan sprint dengan panduan di bawah ini
- Mapping (Senin)
Pada hari Senin, kamu dan tim akan memulai sprint dengan berbagi pengetahuan, memahami masalah, dan memilih target untuk upaya minggu ini. Tanpa membagikan apa yang masing-masing orang ketahui dan memprioritaskan masalah yang ingin diselesaikan, kamu akan banyak membuang waktu di hari kedua dan seterusnya.
Struktur diskusi pada hari senin secara garis besar meliputi 4 hal:
- start at the end and agree to a long-term goal
- mapping permasalahan yang dihadapi dengan teknik How Might We (HMW),
- ask the expert
- pilih target.
- Defining (Selasa)
Setelah seharian penuh memahami masalah dan memilih target untuk sprint, pada hari Selasa, tim kamu bisa fokus pada solusi. Dimulai dengan mengumpulkan inspirasi dengan mereview ide-ide yang ada untuk diremix dan ditingkatkan atau yang bisa disebut sebagai Lightning Demos.
Kemudian, di sore hari, setiap orang akan membuat sketsa, mengikuti 4 steps sketch, dengan salah satu tekniknya yaitu Crazy 8s. Sehingga secara garis besar pada step Defining di hari Selasa kamu akan melakukan:
- Lightning Demos
- Sketching
- Crazy 8s
- Deciding (Rabu)
Pada Rabu, kamu dan tim akan punya setumpuk solusi berdasarkan sketsa dari hari Selasa. Itu bagus, tapi itu juga masalah karena kita tidak mungkin membuat semua prototype dan mengujinya satu per satu. Jadi kamu membutuhkan rencana yang matang di hari ini.
Di pagi hari setiap orang akan mengkritik setiap solusi dari sketsa yang telah dibuat. Masing-masing orang akan mereview sketsa satu per satu, menelaah mana yang paling solutif dan mana yang kurang relevan. Sehingga di sore hari semua orang akan memutuskan sketsa mana yang memiliki peluang terbaik untuk mencapai tujuan jangka panjang. Kemudian, kamu akan menggambar storyboard yang menjelaskan detail langkah-langkah proses prototyping dari solusi yang telah dipilih.
Secara garis besar proses deciding akan melewati proses:
- Art Museum (menempelkan semua sketsa di sepanjang dinding kaca / whiteboard untuk “dipamerkan”)
- Heat Map / Reviewing (memberi stiker dot pada sketsa yang disukai masing-masing orang)
- Speed critique (highlight solusi, ide, dan concern dari tiap sketsa selama 3 menit)
- Vote & Super Vote oleh decider
- Rumble / Membuat MVP dari gabungan sketsa solusi yang dipilih
- Storyboard
- Prototyping (Kamis)
Pada hari Kamis, kamu akan membuat prototipe solusi yang realistis dari storyboard yang sudah disusun. Kamu akan mensimulasikan produk jadi untuk pelanggan dengan filosofi “fake it until you make it.” Dengan kata lain prototipe yang kamu buat tidak harus sempurna dan berkualitas, tapi realistis untuk mendapatkan data yang valid pada testing di hari Jumat.
Prototyping pada hari Kamis akan berjalan kurang lebih seperti ini:
- Pilih tools yang efisien (cepat, menghasilkan gambaran kasar, fleksibel). Hindari memakai tools sehari-hari yang kamu gunakan untuk mendapatkan kualitas yang bagus.
- Bagi tugas: Pembuat (maker), Penyusun (stitcher), Penulis, Kolektor Aset, dan Pewawancara.
- Mendesain prototype
- Trial run
- Menyusun script interview, remind customer untuk hari Jumat, persiapkan gift card atau hadiah bagi customer.
- Testing (Jumat)
Pada hari ini semua asumsi dan prototype yang sudah dibangun akan terjawab oleh cutsomer dengan wawancara. Tim yang ditunjuk sebagai pewawancara akan menunjukan dan menjelaskan secara singkat prototype yang dibuat dan kita akan menyaksikan reaksi dari customer. Sementara itu, selama interview berlangsung tim lain yang tidak terlibat dalam wawancara akan mengamati dan mencatat semua respon dari customer.
Pro tips untuk pewawancara: tanyakan open-discuss question yang tidak berakhir dengan jawaban ya/tidak untuk memunculkan banyak insight.
Secara garis besar proses testing pada hari Jumat akan berjalan dengan:
- Ruangan terpisah yang terkonkesi dengan web cam: 1 untuk wawancara, 1 untuk mengamati wawancara
- Tonton dan pelajari bersama
- Buat grid interview untuk masing-masing 5 customer, sebelum memulai wawancara
- Catat semua reaksi dan respon dari customer
- Gabungkan catatan satu sama lain
- Amati pola dari hasil interview masing-masing customer, apa yang mereka notice, apa yang menurut mereka baik dan buruk.
- Wrap up: review long-term goal yang diputuskan pada hari pertama, bandingkan dengan pola dari hasil wawancara, putuskan action untuk menindak lanjuti hasil sprint. Tuliskan dalam rencana yang matang.
Setelah mengetahui tahapan dan cara melakukan design sprint pastinya kamu sudah mampu untuk merumuskan produk / fitur yang mampu menjawab kebutuhan customer. Tapi tanpa pengalaman dan pro tips dari expertise yang sudah sering melakukan design sprint, kemungkinan besar kamu akan bingung di tengah jalan dan tidak mampu melanjutkan sprint.
Pelajari detail proses design sprint di Bootcamp UI/UX Design & Research Binar Academy untuk mendapatkan best practice dari expertise dan fasilitator berpengalaman. Dapatkan juga penjelasan lebih lengkap seputar UI/UX serta proses yang harus kamu lakukan sebelum dan sesudah melewati Design Sprint.
Dapatkan informasi selengkapnya dengan klik “info lebih lanjut”
Masih ragu-ragu apakah kamu cocok jadi UI/UX Designer & UI/UX Researcher?
Tenang! Kamu bisa coba gali peluang yang cocok dengan kepribadianmu di Potensi Quiz!
Cuma butuh 3 menit, tinggal klik-klik, langsung dapet hasilnya. Bonus voucher Binar Insight yang bisa kamu dapatkan di akhir quiz!
Design Sprint adalah kerangka kerja pengembangan produk dalam 5 hari untuk membuat dan menguji prototype. Proses singkat Design Sprint dimulai dari problem map - skestsa solusi - memilih solusi terbaik - membuat prototype - testing. Design Sprint dikembangkan oleh Jake Knapp di Google Venture pada tahun 2010.
Metode ini menjadi tren karena efisiensi dan cara kerja cerdas untuk menyelesaikan masalah, sehingga tim dapat mempunyai waktu lebih untuk mengeksekusi pekerjaan yang benar-benar penting. Selain itu dalam tahapan Design Sprint juga terdapat strategi bisnis, cara berinovasi, memahami perilaku user, dan banyak lagi. Selain Google, Design Sprint telah dijalankan oleh tim di Slack, Uber, Airbnb, Medium, Dropbox, Facebook, McKinsey, IDEO, LEGO, New York Times, bahkan United Nation / PBB dan masih banyak lagi.
Tujuan utama Design Sprint adalah menguji prototype produk dan mendapatkan feedback dari user. Di samping itu Design Sprint juga bertujuan untuk:
- Mempercepat proses pengambilan keputusan
- Mendesain produk sesuai keinginan & kebutuhan user
- Meningkatkan kerjasama tim, ideasi,dan iterasi
- Menguji ide-ide baru
- Menyatukan tujuan bersama
- Menyusun rencana strategi lanjutan
Sehingga kita siap untuk strategi produk dalam waktu yang sangat cepat.
Checklist Sebelum Melakukan Design Sprint
Persiapkan beberapa checklist di bawah ini sebelum masuk ke hari pertama sprint. Pastikan semua checklist sudah terpenuhi maksimal 1 hari sebelum sprint, agar durasi yang dipakai selama sprint dapat maksimal digunakan untuk diskusi, bukan memikirkan hal-hal lainnya.
Beberapa checklist yang wajib dipenuhi sebelum sprint:
- Tentukan target dan prioritas masalah yang akan diselesaikan dalam 1 sprint. Prioritaskan masalah yang taruhan atau resikonya tinggi, masalah yang membutuhkan banyak waktu, atau masalah yang benar-benar membuat tim buntu.
- Tentukan 1-2 decider yang bertugas untuk membuat keputusan. Tentukan juga tim / stakeholder yang terlibat maksimal 7 orang dari berbagai roles / kemampuan termasuk orang yang menjadi eksekutor pekerjaan sehari-hari.
- Pilih seorang fasilitator selama sprint yang bertugas untuk mengatur jadwal, moderator diskusi, dan seluruh kegiatan sprint. Cari seseorang yang percaya diri memimpin rapat dan mengambil kesimpulan diskusi dengan cepat.
- Jadwalkan wawancara dengan expertise / SME (Subject Matter Expert) untuk mendapatkan insight tambahan. Cukup jadwalkan wawancara lima belas hingga dua puluh menit dengan dan rencanakan total dua hingga tiga jam.
- Jadwalkan 5 hari penuh di google calendar untuk melaksanakan design sprint bersama tim, dari jam 9 pagi sampai 5 sore mulai hari Senin hingga Jumat.
- Pilih ruang khusus untuk melakukan diskusi dan pemetaan selama sprint dengan minimal 2 papan tulis. Untuk alternatif remote, kamu bisa menggunakan aplikasi kolaborasi seperti Miro atau Whimsical.
Protips untuk Sprint yang lebih efektif:
- Hilangkan semua distraksi atau notifikasi dari gadget. simpan laptop, ponsel, atau iPad dalam keadaan mati. Kalau kamu membutuhkan gadget, tinggalkan ruangan atau tunggu sampai istirahat.
- Timebox / jadwal yang ketat. Jadwalkan seluruh kegiatan atau topik diskusi dalam durasi yang ketat tapi juga realistis dalam sehari. pakai timer atau alarm untuk menciptakan fokus dan urgensi.
- Rencanakan makan siang yang terlambat. Istirahat snack sekitar jam 11:30 dan makan siang sekitar jam 1 siang. Jadwal ini akan menjaga energi dan menghindari keramaian makan siang.
Tahapan & Cara Melakukan Design Sprint
Setelah semua checklist terpenuhi, saatnya kamu melakukan sprint dengan panduan di bawah ini
- Mapping (Senin)
Pada hari Senin, kamu dan tim akan memulai sprint dengan berbagi pengetahuan, memahami masalah, dan memilih target untuk upaya minggu ini. Tanpa membagikan apa yang masing-masing orang ketahui dan memprioritaskan masalah yang ingin diselesaikan, kamu akan banyak membuang waktu di hari kedua dan seterusnya.
Struktur diskusi pada hari senin secara garis besar meliputi 4 hal:
- start at the end and agree to a long-term goal
- mapping permasalahan yang dihadapi dengan teknik How Might We (HMW),
- ask the expert
- pilih target.
- Defining (Selasa)
Setelah seharian penuh memahami masalah dan memilih target untuk sprint, pada hari Selasa, tim kamu bisa fokus pada solusi. Dimulai dengan mengumpulkan inspirasi dengan mereview ide-ide yang ada untuk diremix dan ditingkatkan atau yang bisa disebut sebagai Lightning Demos.
Kemudian, di sore hari, setiap orang akan membuat sketsa, mengikuti 4 steps sketch, dengan salah satu tekniknya yaitu Crazy 8s. Sehingga secara garis besar pada step Defining di hari Selasa kamu akan melakukan:
- Lightning Demos
- Sketching
- Crazy 8s
- Deciding (Rabu)
Pada Rabu, kamu dan tim akan punya setumpuk solusi berdasarkan sketsa dari hari Selasa. Itu bagus, tapi itu juga masalah karena kita tidak mungkin membuat semua prototype dan mengujinya satu per satu. Jadi kamu membutuhkan rencana yang matang di hari ini.
Di pagi hari setiap orang akan mengkritik setiap solusi dari sketsa yang telah dibuat. Masing-masing orang akan mereview sketsa satu per satu, menelaah mana yang paling solutif dan mana yang kurang relevan. Sehingga di sore hari semua orang akan memutuskan sketsa mana yang memiliki peluang terbaik untuk mencapai tujuan jangka panjang. Kemudian, kamu akan menggambar storyboard yang menjelaskan detail langkah-langkah proses prototyping dari solusi yang telah dipilih.
Secara garis besar proses deciding akan melewati proses:
- Art Museum (menempelkan semua sketsa di sepanjang dinding kaca / whiteboard untuk “dipamerkan”)
- Heat Map / Reviewing (memberi stiker dot pada sketsa yang disukai masing-masing orang)
- Speed critique (highlight solusi, ide, dan concern dari tiap sketsa selama 3 menit)
- Vote & Super Vote oleh decider
- Rumble / Membuat MVP dari gabungan sketsa solusi yang dipilih
- Storyboard
- Prototyping (Kamis)
Pada hari Kamis, kamu akan membuat prototipe solusi yang realistis dari storyboard yang sudah disusun. Kamu akan mensimulasikan produk jadi untuk pelanggan dengan filosofi “fake it until you make it.” Dengan kata lain prototipe yang kamu buat tidak harus sempurna dan berkualitas, tapi realistis untuk mendapatkan data yang valid pada testing di hari Jumat.
Prototyping pada hari Kamis akan berjalan kurang lebih seperti ini:
- Pilih tools yang efisien (cepat, menghasilkan gambaran kasar, fleksibel). Hindari memakai tools sehari-hari yang kamu gunakan untuk mendapatkan kualitas yang bagus.
- Bagi tugas: Pembuat (maker), Penyusun (stitcher), Penulis, Kolektor Aset, dan Pewawancara.
- Mendesain prototype
- Trial run
- Menyusun script interview, remind customer untuk hari Jumat, persiapkan gift card atau hadiah bagi customer.
- Testing (Jumat)
Pada hari ini semua asumsi dan prototype yang sudah dibangun akan terjawab oleh cutsomer dengan wawancara. Tim yang ditunjuk sebagai pewawancara akan menunjukan dan menjelaskan secara singkat prototype yang dibuat dan kita akan menyaksikan reaksi dari customer. Sementara itu, selama interview berlangsung tim lain yang tidak terlibat dalam wawancara akan mengamati dan mencatat semua respon dari customer.
Pro tips untuk pewawancara: tanyakan open-discuss question yang tidak berakhir dengan jawaban ya/tidak untuk memunculkan banyak insight.
Secara garis besar proses testing pada hari Jumat akan berjalan dengan:
- Ruangan terpisah yang terkonkesi dengan web cam: 1 untuk wawancara, 1 untuk mengamati wawancara
- Tonton dan pelajari bersama
- Buat grid interview untuk masing-masing 5 customer, sebelum memulai wawancara
- Catat semua reaksi dan respon dari customer
- Gabungkan catatan satu sama lain
- Amati pola dari hasil interview masing-masing customer, apa yang mereka notice, apa yang menurut mereka baik dan buruk.
- Wrap up: review long-term goal yang diputuskan pada hari pertama, bandingkan dengan pola dari hasil wawancara, putuskan action untuk menindak lanjuti hasil sprint. Tuliskan dalam rencana yang matang.
Setelah mengetahui tahapan dan cara melakukan design sprint pastinya kamu sudah mampu untuk merumuskan produk / fitur yang mampu menjawab kebutuhan customer. Tapi tanpa pengalaman dan pro tips dari expertise yang sudah sering melakukan design sprint, kemungkinan besar kamu akan bingung di tengah jalan dan tidak mampu melanjutkan sprint.
Pelajari detail proses design sprint di Bootcamp UI/UX Design & Research Binar Academy untuk mendapatkan best practice dari expertise dan fasilitator berpengalaman. Dapatkan juga penjelasan lebih lengkap seputar UI/UX serta proses yang harus kamu lakukan sebelum dan sesudah melewati Design Sprint.
Dapatkan informasi selengkapnya dengan klik “info lebih lanjut”
Masih ragu-ragu apakah kamu cocok jadi UI/UX Designer & UI/UX Researcher?
Tenang! Kamu bisa coba gali peluang yang cocok dengan kepribadianmu di Potensi Quiz!
Cuma butuh 3 menit, tinggal klik-klik, langsung dapet hasilnya. Bonus voucher Binar Insight yang bisa kamu dapatkan di akhir quiz!