Web development menjadi bidang yang semakin banyak diminati profesinya, karena kebutuhannya makin bertambah sedangkan talent yang berkompeten masih belum seimbang. Peluang ini semakin melebar karena dalam web development terdapat dua cabang profesi yang saling melengkapi, yakni frontend developer dan backend developer.
Kali ini kita akan membahas secara detail tentang profesi frontend developer atau frontend engineer, bagaimana tugas dan tanggung jawab frontend developer, apa saja detail skillset yang harus dimiliki, dan bagaimana cara menjadi frontend developer.
Simak hingga akhir untuk temukan tempat belajar frontend developer secara gratis!
Frontend Developer Adalah
Frontend developer adalah salah satu peran dari web development atau proses pembuatan website, frontend adalah tampilan website (interface) yang berinteraksi langsung dengan user (pengguna). Sehingga frontend developer adalah orang yang fokus dalam pembuatan tampilan website dan menyampaikan request pada backend.
Analogi cara kerja frontend dan backend bisa digambarkan dengan cara kerja restoran. Frontend adalah pramusaji / pelayan restoran, sedangkan backend adalah koki yang memasak menu yang dipesan. Ketika kamu sebagai pembeli memesan sebuah makanan, maka pramusaji (frontend engineer) akan menyampaikan pesanan ini kepada koki (backend engineer) untuk dihidangkan.
Baca juga: Perbedaan Front End dan Back End Serta Cara Kerjanya
Sama seperti ketika kamu mencari sebuah produk di website ecommerce, kamu akan masuk ke laman web lalu mengetik produk yang kamu inginkan. Proses ini adalah bentuk request yang diproses oleh frontend developer untuk bisa sampai ke backend, supaya produk yang kamu ketik dapat ditampilkan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tugas utama seorang frontend developer adalah membuat user interface yang interaktif dan menyampaikan request dari user pada backend untuk ditampilkan dalam website.
Lalu, apa saja tugas dan tanggung jawab frontend developer?
Jobdesc Frontend Developer
Dari pengertian di atas, frontend developer memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab seperti:
- Merancang Tampilan Antarmuka (User Interface)
Karena tugas frontend developer berfokus pada interface, maka tugas frontend developer pastinya yang pertama membuat dan memastikan tampilan web ataupun aplikasi yang dibuat dapat menarik, fungsional, dan ramah bagi user (user friendly).
User friendly berarti halaman website atau aplikasi yang dibuat dapat beradaptasi dan responsif di segala device seperti laptop, tablet, dan hp; agar user mampu memahami konteks dari konten dan dapat berinteraksi (seperti melakukan klik, scroll, swipe) dengan mudah.
Intinya interaksi website yang mulus adalah tugas utama dari frontend engineer!
- Melakukan Integrasi Data
Selain berfokus pada interface, frontend engineer juga bertanggung jawab dalam proses request pada backend. Proses ini memerlukan yang namanya integrasi data dengan sistem backend, supaya hasil yang ditampilkan dapat sesuai dengan request dari user.
Dari sini kita bisa mengetahui kalau tugas frontend tidak hanya melakukan request tetapi juga menyampaikan request kembali pada user. Sehingga integrasi data merupakan tugas yang krusial bagi frontend developer.
- Mengoptimasi Tampilan Website Agar Seo Friendly
Tampilan website yang sudah interaktif, responsif, dan user friendly juga harus bisa muncul di halaman pertama SERP (Search Engine Result Page) atau hasil pencarian browser (Google). Untuk itu setiap konten yang ditulis dan dirancang dalam website baiknya mengikuti kaidah SEO agar dapat mudah ditemukan oleh user dan meningkatkan traffic website.
- Mengimplementasikan Desain dari Tim UI/UX Designer
Dalam merancang tampilan website, frontend engineer bekerja sama dengan UI/UX designer yang mendesain komponen visual konten website. Komponen ini meliputi warna, bentuk font, key visual, animasi, layout, dan lain-lain.
Hasil desain yang dibuat oleh UI/UX designer kemudian diimplementasikan melalui bahasa pemrograman tertentu agar dapat memunculkan konten yang sesuai.
- Testing, Debugging, dan Maintenance Website
Selain keempat tugas di atas, tanggung jawab frontend developer juga tidak terlepas dari testing, debugging (bug fixing), dan pemeliharaan website.
Testing dilakukan oleh frontend engineer sebelum merilis website / aplikasi dan sebelum melakukan integrasi dengan backend engineer. Hal ini dilakukan untuk menguji kelayakan dan user friendliness tampilan website dan melihat apakah ada bug yang muncul dalam interaktivitas website.
Debugging atau bug fixing dilakukan ketika ditemukan bug dalam sistem yang mengakibatkan website tidak merespon sebagaimana mestinya, situasi ini juga disebut crash. Untuk menangani hal ini frontend engineer umumnya bekerja sama dengan backend engineer.
Baca Juga: Perbedaan & Definisi Bug, Freeze, Error, Defect, Fault, Failure
Maintenance atau pemeliharaan website dilakukan untuk memonitoring kinerja website agar dapat selalu merespon request dan interaktif. Maintenance biasanya dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan dari tim developer untuk memelihara dan mengembangkan performa website.
Dari tugas-tugas di atas dapat kita lihat juga siapa saja kolaborator atau tim yang bekerjasama dengan frontend engineer, yaitu:
- Backend engineer
- UI/UX Designer
- SEO Specialist
- Product Manager (Bekerja sama dalam proses inisiasi, testing, dan maintenance sekaligus sebagai perantara dengan stakeholder terkait di luar tim developer)
Skill yang Harus Dimiliki Frontend Developer
Agar dapat melakukan tugas dan tanggung jawab di atas frontend developer harus menguasai beberapa skill, setidaknya berikut adalah skill dasar yang wajib dimiliki frontend engineer:
- Bahasa Pemrograman HTML, CSS, Javascript
HTML, CSS, dan Javascript adalah bahasa pemrograman dasar yang wajib dikuasai frontend engineer. Berikut adalah kegunaan masing-masing bahasa pemrograman menurut tugas frontend engineer:
- HTML: digunakan untuk menyusun pondasi atau struktur halaman website
- CSS: digunakan untuk mengatur style, font, layout, warna dan komponen visual lainnya
- Javascript: digunakan untuk membuat website lebih dinamis dan interaktif, agar animasi visual ataupun komponen dalam website yang didesain dapat bergerak dan muncul sesuai interaksi yang dilakukan user.
- Pengetahuan dan skill dasar UI UX Design
Meskipun frontend engineer tidak bertugas untuk mendesain konten website, tetapi dalam implementasinya tetap dibutuhkan pengetahuan dasar desain yang dapat membantu prosesnya lebih cepat dan sesuai dengan goal yang ditentukan tim UI/UX designer.
Pengetahuan dan skill ini juga akan memudahkan frontend engineer dalam kolaborasi dengan tim UI/UX designer agar lebih sepemahaman.
- Mampu Melakukan Testing
Seperti yang sudah dijelaskan dalam tugas dan tanggung jawab di atas, frontend engineer diharapkan dapat melakukan testing sebelum merilis website. Sebelum website atau aplikasi dipakai oleh user, frontend engineer harus memastikan tidak ada error atau bug yang muncul.
Testing dilakukan untuk memvalidasi fitur-fitur dan tampilan konten yang ada di dalam website atau aplikasi dapat berfungsi sesuai request.
- Debugging
Debugging adalah proses mencari dan memperbaiki bug yang muncul dalam kode pemrograman. Dibutuhkan skill dan jam terbang untuk dapat mahir melakukan debugging, sebab kemampuan ini memerlukan ketelitian dan analisis yang mendalam agar mampu mengatasi bug dengan efektif.
Ketika dalam proses testing atau dalam proses maintenance ditemukan permasalahan berupa bug atau error, software engineer akan bekerjasama dengan backend engineer untuk menemukan akar permasalahan melalui kode yang telah dituliskan.
- Version Control System (Git)
Git (Group Inclusive Tour) adalah tools berupa software yang digunakan untuk pengelolaan source code program dengan menentukan baris dan kode yang perlu diganti atau ditambahkan. Git juga dipahami sebagai VCS (version Version Control System) atau sistem pengontrol versi, karena pada dasarnya Git digunakan untuk mengelola dan memperbaiki versi kode yang dituliskan.
Oleh sebab itu memahami dasar-dasar Git menjadi skill yang penting bagi frontend developer untuk memudahkan proses development.
Cara Menjadi Frontend Developer
Melihat jobdesc dan skillset yang dibutuhkan frontend developer, dibutuhkan persiapan matang yang bisa ditempuh dengan berbagai cara. Salah satu cara yang mudah dan lebih cepat adalah mengikuti bootcamp, karena bootcamp frontend developer menawarkan kurikulum yang lebih komprehensif dan aplikatif sehingga proses belajarnya dapat lebih singkat.
Bootcamp frontend developer terbaik bisa kamu dapatkan di BINAR Bootcamp! Karena BINAR memiliki beberapa keunggulan yang belum tentu dimiliki bootcamp lain yaitu:
- Kelas yang ekslusif dengan maksimal 25 students per kelas, bikin kamu lebih nyaman buat tanya jawab ke fasilitator dan bantu kamu lebih fokus.
- Bekal portofolio dengan real case & real project selama belajar di BINAR Bootcamp, bareng fasilitator dan tim Job Connect ketika ingin disalurkan kerja.
- Anti stress selama belajar dengan program Psychological Check-Up, kamu bisa konsultasi ke psikolog jika terkendala selama proses belajar.
- Career support & coaching serta alumni networking night, yang bantu kamu cari kerja mulai dari bikin CV, Portofolio, dan disalurkan ke 150+ hiring partner BINAR.
- Berkolaborasi dengan student & fasil course lain untuk tugas akhir, agar mengasah soft skill dalam kolaborasi dan komunikasi di dunia kerja.
- Semua materi dan ujian selama bootcamp langsung didapatkan di hari pertama, metode Flipped Learning ini akan membiasakan kamu untuk aktif belajar mandiri dan berdiskusi dengan fasil ketika sesi pertemuan.
Belum pernah ngoding dan ga punya basic IT? Jangan takut! BINAR dengan semua keunggulan di atas terbukti sudah melahirkan puluhan ribu alumni yang berhasil mendapat kerja di bidang tech tanpa basic IT sebelumnya!
Kamu juga bisa coba materi gratis bootcamp Frontend Developer di dalam aplikasi BINAR lewat silver material. Download aplikasi BINAR dan nikmati pengalaman belajar frontend engineering di BINAR!
Jika kamu ingin menanyakan informasi detail lainnya seputar Bootcamp Frontend Engineering, kamu bisa menghubungi tim akademik Binar dengan mengisi form di halaman ini.
Web development menjadi bidang yang semakin banyak diminati profesinya, karena kebutuhannya makin bertambah sedangkan talent yang berkompeten masih belum seimbang. Peluang ini semakin melebar karena dalam web development terdapat dua cabang profesi yang saling melengkapi, yakni frontend developer dan backend developer.
Kali ini kita akan membahas secara detail tentang profesi frontend developer atau frontend engineer, bagaimana tugas dan tanggung jawab frontend developer, apa saja detail skillset yang harus dimiliki, dan bagaimana cara menjadi frontend developer.
Simak hingga akhir untuk temukan tempat belajar frontend developer secara gratis!
Frontend Developer Adalah
Frontend developer adalah salah satu peran dari web development atau proses pembuatan website, frontend adalah tampilan website (interface) yang berinteraksi langsung dengan user (pengguna). Sehingga frontend developer adalah orang yang fokus dalam pembuatan tampilan website dan menyampaikan request pada backend.
Analogi cara kerja frontend dan backend bisa digambarkan dengan cara kerja restoran. Frontend adalah pramusaji / pelayan restoran, sedangkan backend adalah koki yang memasak menu yang dipesan. Ketika kamu sebagai pembeli memesan sebuah makanan, maka pramusaji (frontend engineer) akan menyampaikan pesanan ini kepada koki (backend engineer) untuk dihidangkan.
Baca juga: Perbedaan Front End dan Back End Serta Cara Kerjanya
Sama seperti ketika kamu mencari sebuah produk di website ecommerce, kamu akan masuk ke laman web lalu mengetik produk yang kamu inginkan. Proses ini adalah bentuk request yang diproses oleh frontend developer untuk bisa sampai ke backend, supaya produk yang kamu ketik dapat ditampilkan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tugas utama seorang frontend developer adalah membuat user interface yang interaktif dan menyampaikan request dari user pada backend untuk ditampilkan dalam website.
Lalu, apa saja tugas dan tanggung jawab frontend developer?
Jobdesc Frontend Developer
Dari pengertian di atas, frontend developer memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab seperti:
- Merancang Tampilan Antarmuka (User Interface)
Karena tugas frontend developer berfokus pada interface, maka tugas frontend developer pastinya yang pertama membuat dan memastikan tampilan web ataupun aplikasi yang dibuat dapat menarik, fungsional, dan ramah bagi user (user friendly).
User friendly berarti halaman website atau aplikasi yang dibuat dapat beradaptasi dan responsif di segala device seperti laptop, tablet, dan hp; agar user mampu memahami konteks dari konten dan dapat berinteraksi (seperti melakukan klik, scroll, swipe) dengan mudah.
Intinya interaksi website yang mulus adalah tugas utama dari frontend engineer!
- Melakukan Integrasi Data
Selain berfokus pada interface, frontend engineer juga bertanggung jawab dalam proses request pada backend. Proses ini memerlukan yang namanya integrasi data dengan sistem backend, supaya hasil yang ditampilkan dapat sesuai dengan request dari user.
Dari sini kita bisa mengetahui kalau tugas frontend tidak hanya melakukan request tetapi juga menyampaikan request kembali pada user. Sehingga integrasi data merupakan tugas yang krusial bagi frontend developer.
- Mengoptimasi Tampilan Website Agar Seo Friendly
Tampilan website yang sudah interaktif, responsif, dan user friendly juga harus bisa muncul di halaman pertama SERP (Search Engine Result Page) atau hasil pencarian browser (Google). Untuk itu setiap konten yang ditulis dan dirancang dalam website baiknya mengikuti kaidah SEO agar dapat mudah ditemukan oleh user dan meningkatkan traffic website.
- Mengimplementasikan Desain dari Tim UI/UX Designer
Dalam merancang tampilan website, frontend engineer bekerja sama dengan UI/UX designer yang mendesain komponen visual konten website. Komponen ini meliputi warna, bentuk font, key visual, animasi, layout, dan lain-lain.
Hasil desain yang dibuat oleh UI/UX designer kemudian diimplementasikan melalui bahasa pemrograman tertentu agar dapat memunculkan konten yang sesuai.
- Testing, Debugging, dan Maintenance Website
Selain keempat tugas di atas, tanggung jawab frontend developer juga tidak terlepas dari testing, debugging (bug fixing), dan pemeliharaan website.
Testing dilakukan oleh frontend engineer sebelum merilis website / aplikasi dan sebelum melakukan integrasi dengan backend engineer. Hal ini dilakukan untuk menguji kelayakan dan user friendliness tampilan website dan melihat apakah ada bug yang muncul dalam interaktivitas website.
Debugging atau bug fixing dilakukan ketika ditemukan bug dalam sistem yang mengakibatkan website tidak merespon sebagaimana mestinya, situasi ini juga disebut crash. Untuk menangani hal ini frontend engineer umumnya bekerja sama dengan backend engineer.
Baca Juga: Perbedaan & Definisi Bug, Freeze, Error, Defect, Fault, Failure
Maintenance atau pemeliharaan website dilakukan untuk memonitoring kinerja website agar dapat selalu merespon request dan interaktif. Maintenance biasanya dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan dari tim developer untuk memelihara dan mengembangkan performa website.
Dari tugas-tugas di atas dapat kita lihat juga siapa saja kolaborator atau tim yang bekerjasama dengan frontend engineer, yaitu:
- Backend engineer
- UI/UX Designer
- SEO Specialist
- Product Manager (Bekerja sama dalam proses inisiasi, testing, dan maintenance sekaligus sebagai perantara dengan stakeholder terkait di luar tim developer)
Skill yang Harus Dimiliki Frontend Developer
Agar dapat melakukan tugas dan tanggung jawab di atas frontend developer harus menguasai beberapa skill, setidaknya berikut adalah skill dasar yang wajib dimiliki frontend engineer:
- Bahasa Pemrograman HTML, CSS, Javascript
HTML, CSS, dan Javascript adalah bahasa pemrograman dasar yang wajib dikuasai frontend engineer. Berikut adalah kegunaan masing-masing bahasa pemrograman menurut tugas frontend engineer:
- HTML: digunakan untuk menyusun pondasi atau struktur halaman website
- CSS: digunakan untuk mengatur style, font, layout, warna dan komponen visual lainnya
- Javascript: digunakan untuk membuat website lebih dinamis dan interaktif, agar animasi visual ataupun komponen dalam website yang didesain dapat bergerak dan muncul sesuai interaksi yang dilakukan user.
- Pengetahuan dan skill dasar UI UX Design
Meskipun frontend engineer tidak bertugas untuk mendesain konten website, tetapi dalam implementasinya tetap dibutuhkan pengetahuan dasar desain yang dapat membantu prosesnya lebih cepat dan sesuai dengan goal yang ditentukan tim UI/UX designer.
Pengetahuan dan skill ini juga akan memudahkan frontend engineer dalam kolaborasi dengan tim UI/UX designer agar lebih sepemahaman.
- Mampu Melakukan Testing
Seperti yang sudah dijelaskan dalam tugas dan tanggung jawab di atas, frontend engineer diharapkan dapat melakukan testing sebelum merilis website. Sebelum website atau aplikasi dipakai oleh user, frontend engineer harus memastikan tidak ada error atau bug yang muncul.
Testing dilakukan untuk memvalidasi fitur-fitur dan tampilan konten yang ada di dalam website atau aplikasi dapat berfungsi sesuai request.
- Debugging
Debugging adalah proses mencari dan memperbaiki bug yang muncul dalam kode pemrograman. Dibutuhkan skill dan jam terbang untuk dapat mahir melakukan debugging, sebab kemampuan ini memerlukan ketelitian dan analisis yang mendalam agar mampu mengatasi bug dengan efektif.
Ketika dalam proses testing atau dalam proses maintenance ditemukan permasalahan berupa bug atau error, software engineer akan bekerjasama dengan backend engineer untuk menemukan akar permasalahan melalui kode yang telah dituliskan.
- Version Control System (Git)
Git (Group Inclusive Tour) adalah tools berupa software yang digunakan untuk pengelolaan source code program dengan menentukan baris dan kode yang perlu diganti atau ditambahkan. Git juga dipahami sebagai VCS (version Version Control System) atau sistem pengontrol versi, karena pada dasarnya Git digunakan untuk mengelola dan memperbaiki versi kode yang dituliskan.
Oleh sebab itu memahami dasar-dasar Git menjadi skill yang penting bagi frontend developer untuk memudahkan proses development.
Cara Menjadi Frontend Developer
Melihat jobdesc dan skillset yang dibutuhkan frontend developer, dibutuhkan persiapan matang yang bisa ditempuh dengan berbagai cara. Salah satu cara yang mudah dan lebih cepat adalah mengikuti bootcamp, karena bootcamp frontend developer menawarkan kurikulum yang lebih komprehensif dan aplikatif sehingga proses belajarnya dapat lebih singkat.
Bootcamp frontend developer terbaik bisa kamu dapatkan di BINAR Bootcamp! Karena BINAR memiliki beberapa keunggulan yang belum tentu dimiliki bootcamp lain yaitu:
- Kelas yang ekslusif dengan maksimal 25 students per kelas, bikin kamu lebih nyaman buat tanya jawab ke fasilitator dan bantu kamu lebih fokus.
- Bekal portofolio dengan real case & real project selama belajar di BINAR Bootcamp, bareng fasilitator dan tim Job Connect ketika ingin disalurkan kerja.
- Anti stress selama belajar dengan program Psychological Check-Up, kamu bisa konsultasi ke psikolog jika terkendala selama proses belajar.
- Career support & coaching serta alumni networking night, yang bantu kamu cari kerja mulai dari bikin CV, Portofolio, dan disalurkan ke 150+ hiring partner BINAR.
- Berkolaborasi dengan student & fasil course lain untuk tugas akhir, agar mengasah soft skill dalam kolaborasi dan komunikasi di dunia kerja.
- Semua materi dan ujian selama bootcamp langsung didapatkan di hari pertama, metode Flipped Learning ini akan membiasakan kamu untuk aktif belajar mandiri dan berdiskusi dengan fasil ketika sesi pertemuan.
Belum pernah ngoding dan ga punya basic IT? Jangan takut! BINAR dengan semua keunggulan di atas terbukti sudah melahirkan puluhan ribu alumni yang berhasil mendapat kerja di bidang tech tanpa basic IT sebelumnya!
Kamu juga bisa coba materi gratis bootcamp Frontend Developer di dalam aplikasi BINAR lewat silver material. Download aplikasi BINAR dan nikmati pengalaman belajar frontend engineering di BINAR!
Jika kamu ingin menanyakan informasi detail lainnya seputar Bootcamp Frontend Engineering, kamu bisa menghubungi tim akademik Binar dengan mengisi form di halaman ini.