Binar Academy – Apabila kamu bekerja di bidang IT ataupun ranah digital, istilah Agile tentu bukanlah suatu hal yang asing lagi kamu dengar. Istilah agile sendiri pada mulanya dicetuskan dalam sebuah proyek pengembangan software di tahun 2001.
Di dalamnya metode Agile sendiri terdapat tiga pilar atau konsep yang wajib untuk dipahami, di antaranya transparency, inspection, dan adaptation.
Beberapa konsep tersebut juga digunakan oleh Fikri Amri dalam melakukan pekerjaannya sekarang. Memiliki latar pendidikan di bidang Ilmu Ekonomi lalu pivot ke bidang Software Engineer, Fikri mengaku memahami metode Agile adalah suatu hal yang penting dan dapat diimplementasikan ke dalam banyak hal.
Perjalanan Mengenali Dunia IT dan Berkenalan dengan Konsep Agile
Lulus dari jurusan Ilmu Ekonomi, Fikri langsung bekerja sebagai seorang guru di sebuah sekolah swasta di Kota Bandung. Dunia pendidikan memiliki daya tarik tersendiri bagi Fikri. Namun pada saat itu ia melihat peluang di industri digital yang lebih luas dan memutuskan untuk switching career menjadi Software Engineer melalui program bootcamp dari Binar Academy.
Bekerja di industri tentunya akan dituntut untuk terus belajar dan mengikuti pergerakannya yang begitu cepat. Hal tersebut pun diikuti pula oleh Fikri yang kemudian memutuskan untuk berpindah role menjadi Product Manager. Dan tak disangka, kini ia kembali ke Binar Academy untuk berkarya sebagai seorang Mento Quality Manager.
Proses yang dilewati Fikri tentunya tidak mudah. Ketika ia kembali belajar di bootcamp, ada momen di mana ia jatuh cinta dengan konsep Agile yang dipelajari. Berperan sebagai seorang Software Engineer sekaligus Scrum Master, Fikri mengaku dengan memahami metode Agile ada banyak hal yang menjadi lebih efektif dari sisi pengembangan produk.
Cara Mengimplementasikan Metode Agile dalam Kehidupan Sehari-Hari
Konsep Scrum dan Agile adalah sebuah metode yang berdasarkan sebuah proses empiris. Kedua konsep tersebut berbicara tentang bagaimana kita dapat menemukan kebenaran melalui eksperimen yang konkrit dan hasilnya dapat diobservasi.
Dalam prosesnya sendiri, terdapat 3 hal penting yaitu transparency, inspection, dan adaptation. Ketiga hal tersebut juga yang hingga kini masih diterapkan oleh Fikri dalam melakukan pekerjaannya. Adapun tips dan cara mengimplementasikan ketiga nilai dalam metode Agile tersebut digambarkan dalam case berikut:
“Untuk sisi transparency kita dapat menggunakan tools Kanban yang berguna dalam memantau pekerjaan satu sama lain di dalam sebuah tim. Dengan begitu, kita akan lebih mudah melakukan inspection terkait progres pekerjaan dan melakukan adaptation ketika dibutuhkan.”
Hal tersebut tidak hanya berlaku ketika ia berkarya sebagai fasilitator quality team di Binar Academy, namun juga ketika ia berbagi ilmu ke orang-orang di sekitarnya.
Fikri meyakini bahwa pembelajaran terbaik selalu datang dari pengalaman. Untuk bisa menerapkan metode Agile dengan baik, kita harus selalu menerapkan dan membagikan apa yang sudah dipelajari. Karena baginya, sharing is learning. Jangan menunggu hingga kita merasa siap untuk menerapkan suatu hal, karena kesiapan itu tumbuh seiring dengan pengalaman yang kita lalui.
Belajar Lebih Dalam Seputar Agile di Binar Bootcamp
Ada banyak cara untuk dapat lebih memahami metode Agile seperti yang telah disampaikan Fikri. Metode Agile sendiri erat kaitannya dengan bidang Product Management di sebuah perusahaan.
Tertarik untuk mempelajari metode Agile sekaligus mendalami dunia Product Management? Kamu dapat mengikuti bootcamp Product Management yang dapat membantumu mempelajari semua hal tersebut!
Sebelum mendaftar Binar Bootcamp, kamu juga dapat mengakses materi Freemium dari bootcamp yang ingin kamu ikuti. Jadi kamu akan "pemanasan" terlebih dahulu sebelum belajar secara intensif.
Kunjungi laman bootcamp Product Management dari Binar Bootcamp untuk informasi lebih lanjut, dan unduh aplikasi Binar Academy di Play Store & App Store untuk mendapatkan akses materi Freemium.
Baca juga: #CeritaAlumni Nanda Brilianto: Melihat Sisi Humanis dari Industri IT
Binar Academy – Apabila kamu bekerja di bidang IT ataupun ranah digital, istilah Agile tentu bukanlah suatu hal yang asing lagi kamu dengar. Istilah agile sendiri pada mulanya dicetuskan dalam sebuah proyek pengembangan software di tahun 2001.
Di dalamnya metode Agile sendiri terdapat tiga pilar atau konsep yang wajib untuk dipahami, di antaranya transparency, inspection, dan adaptation.
Beberapa konsep tersebut juga digunakan oleh Fikri Amri dalam melakukan pekerjaannya sekarang. Memiliki latar pendidikan di bidang Ilmu Ekonomi lalu pivot ke bidang Software Engineer, Fikri mengaku memahami metode Agile adalah suatu hal yang penting dan dapat diimplementasikan ke dalam banyak hal.
Perjalanan Mengenali Dunia IT dan Berkenalan dengan Konsep Agile
Lulus dari jurusan Ilmu Ekonomi, Fikri langsung bekerja sebagai seorang guru di sebuah sekolah swasta di Kota Bandung. Dunia pendidikan memiliki daya tarik tersendiri bagi Fikri. Namun pada saat itu ia melihat peluang di industri digital yang lebih luas dan memutuskan untuk switching career menjadi Software Engineer melalui program bootcamp dari Binar Academy.
Bekerja di industri tentunya akan dituntut untuk terus belajar dan mengikuti pergerakannya yang begitu cepat. Hal tersebut pun diikuti pula oleh Fikri yang kemudian memutuskan untuk berpindah role menjadi Product Manager. Dan tak disangka, kini ia kembali ke Binar Academy untuk berkarya sebagai seorang Mento Quality Manager.
Proses yang dilewati Fikri tentunya tidak mudah. Ketika ia kembali belajar di bootcamp, ada momen di mana ia jatuh cinta dengan konsep Agile yang dipelajari. Berperan sebagai seorang Software Engineer sekaligus Scrum Master, Fikri mengaku dengan memahami metode Agile ada banyak hal yang menjadi lebih efektif dari sisi pengembangan produk.
Cara Mengimplementasikan Metode Agile dalam Kehidupan Sehari-Hari
Konsep Scrum dan Agile adalah sebuah metode yang berdasarkan sebuah proses empiris. Kedua konsep tersebut berbicara tentang bagaimana kita dapat menemukan kebenaran melalui eksperimen yang konkrit dan hasilnya dapat diobservasi.
Dalam prosesnya sendiri, terdapat 3 hal penting yaitu transparency, inspection, dan adaptation. Ketiga hal tersebut juga yang hingga kini masih diterapkan oleh Fikri dalam melakukan pekerjaannya. Adapun tips dan cara mengimplementasikan ketiga nilai dalam metode Agile tersebut digambarkan dalam case berikut:
“Untuk sisi transparency kita dapat menggunakan tools Kanban yang berguna dalam memantau pekerjaan satu sama lain di dalam sebuah tim. Dengan begitu, kita akan lebih mudah melakukan inspection terkait progres pekerjaan dan melakukan adaptation ketika dibutuhkan.”
Hal tersebut tidak hanya berlaku ketika ia berkarya sebagai fasilitator quality team di Binar Academy, namun juga ketika ia berbagi ilmu ke orang-orang di sekitarnya.
Fikri meyakini bahwa pembelajaran terbaik selalu datang dari pengalaman. Untuk bisa menerapkan metode Agile dengan baik, kita harus selalu menerapkan dan membagikan apa yang sudah dipelajari. Karena baginya, sharing is learning. Jangan menunggu hingga kita merasa siap untuk menerapkan suatu hal, karena kesiapan itu tumbuh seiring dengan pengalaman yang kita lalui.
Belajar Lebih Dalam Seputar Agile di Binar Bootcamp
Ada banyak cara untuk dapat lebih memahami metode Agile seperti yang telah disampaikan Fikri. Metode Agile sendiri erat kaitannya dengan bidang Product Management di sebuah perusahaan.
Tertarik untuk mempelajari metode Agile sekaligus mendalami dunia Product Management? Kamu dapat mengikuti bootcamp Product Management yang dapat membantumu mempelajari semua hal tersebut!
Sebelum mendaftar Binar Bootcamp, kamu juga dapat mengakses materi Freemium dari bootcamp yang ingin kamu ikuti. Jadi kamu akan "pemanasan" terlebih dahulu sebelum belajar secara intensif.
Kunjungi laman bootcamp Product Management dari Binar Bootcamp untuk informasi lebih lanjut, dan unduh aplikasi Binar Academy di Play Store & App Store untuk mendapatkan akses materi Freemium.
Baca juga: #CeritaAlumni Nanda Brilianto: Melihat Sisi Humanis dari Industri IT