Digital Insights • B2B Insight
Scroll to Read More

ChatGPT 4.5: AI Makin Natural, Tapi Ada kekurangannya? Ini Plus Minus GPT-4.5 yang Perlu Kamu Tahu

Table of Content :

OpenAI baru aja buat GPT-4.5, model Artificial Intelligence yang terbaru, Artificial Intelligence ini bisa bikin kita ngobrol sama mesin jadi lebih natural dan enak. Menurut Sam Altman, bosnya OpenAI, GPT-4.5 ini makin pinter menangkap maksud dan vibes dari percakapan, jadi responsnya lebih nyambung dan terasa kayak ngobrol sama orang beneran. (Business Insider) Bisa dibilang, ini salah satu lompatan besar buat AI biar nggak terasa kaku dan terlalu "robotic" pas diajak interaksi.

Tapi, ada catatan nih. Altman bilang kalau GPT-4.5 ini lumayan mahal buat dilatih dan dijalankan, makanya OpenAI harus ngerilisnya pelan-pelan karena keterbatasan GPU. (Business Insider) Meski begitu, model ini jauh lebih akurat dan lebih sedikit "halusinasi," alias nggak asal nebak jawaban. Jadi, buat yang butuh AI buat kerjaan, nulis, atau bahkan coding, GPT-4.5 bisa jadi pilihan yang lebih bisa diandalkan!

Artikel ini akan coba ngebahas kira-kira seworth it apa sih Chat GPT 4.5 dengan komparasi terhadap sistem sebelumnya!

Keunggulan ChatGPT 4.5 

  1. ChatGPT 4.5 Dalam Percakapan
  • Peningkatan Respons yang Lebih Alami dan Emosional: GPT-4.5 makin jago buat nangkep emosi dan ngasih respons yang lebih manusiawi. (CSIRT) Jadi, kalau dulu AI kadang terasa kaku atau kurang nyambung, sekarang model ini bisa lebih empatik dalam ngobrol. Misalnya, kalau kamu curhat soal hari yang berat, GPT-4.5 nggak cuma ngasih jawaban standar, tapi juga bisa ngerespons dengan nada yang lebih hangat dan relatable. 
  • Kemampuan Memahami Konteks Sosial dan Nuansa Percakapan: Nggak cuma lebih ekspresif, GPT-4.5 juga makin pinter memahami konteks sosial dalam percakapan. Jadi, AI ini bisa lebih nyesuain responsnya sesuai situasi dan nuansa obrolan. Kalau lagi ngobrol santai, bahasanya bisa lebih casual, tapi kalau diskusi serius, dia bisa tetap profesional (CSIRT).
  1. GPT-4.5: Lebih Akurat, Makin Bisa Dipercaya!
  • Minim Ngaco, Jawaban Makin Tepat: Salah satu upgrade terbesar di GPT-4.5 adalah makin jarangnya "halusinasi" alias jawaban yang ngaco atau asal tebak. Dulu, AI kadang suka sok tahu dan ngasih info yang kurang akurat, tapi sekarang tingkat kesalahannya jauh lebih rendah (TEK.ID).
  • Lebih Cerdas, Lebih Bisa Diandalkan: Dengan akurasi yang meningkat, GPT-4.5 jadi makin bisa dipercaya buat berbagai kebutuhan, dari nulis artikel, cari referensi, sampai bantuin ngecek kode program. Jawabannya lebih relevan, nggak asal-asalan, dan pastinya bikin kerjaan jadi lebih gampang (CSIRT).

GPT-4.5 vs. o1: Siapa yang Lebih Jago di Soal Logika?

  1. 01Jagonya Logika dan Hitungan: Kalau urusan berpikir logis dan ngurus soal matematika yang ribet, model o1 masih lebih unggul dibanding GPT-4.5. Model ini memang dibuat khusus buat ngerjain tugas-tugas yang butuh penalaran tingkat tinggi, kayak ngebuktiin teorema atau menyelesaikan soal kalkulus yang njelimet. Jadi, kalau kamu butuh AI yang bisa bantu ngerjain soal atau nyusun argumen logis dengan rapi, o1 jelas lebih bisa diandalkan. (Ubeetoo)
  2. Pola Pikir Mirip Manusia dengan Pembelajaran Penguatan: Keunggulan o1 bukan cuma di angka-angka, tapi juga cara mikirnya. Model ini pakai metode pembelajaran penguatan yang bikin dia bisa belajar dan menyelesaikan masalah dengan pendekatan mirip manusia. Jadi, alih-alih sekadar kasih jawaban, o1 bisa menyesuaikan cara kerja berdasarkan pengalaman dan pola yang udah dipelajari sebelumnya. Makanya, buat tugas yang butuh analisis mendalam, model ini lebih oke dibanding ChatGPT 4.5. (Ubeetoo)

Komparasi: GPT-4.5 vs. GPT-4o: Mana yang Lebih Fleksibel?

  1. GPT-4o: Bisa Ngobrol, Dengerin, dan Lihat Sekaligus!: Kalau GPT-4.5 fokus ke percakapan yang lebih natural, GPT-4o justru punya keunggulan di sisi multimodal. Artinya, model ini nggak cuma bisa baca teks, tapi juga bisa ngolah suara dan gambar sekaligus. 
  2. Cocok Buat yang Butuh AI Serba Bisa: Karena bisa bekerja dengan berbagai jenis data, GPT-4o lebih cocok buat tugas yang melibatkan lebih dari sekadar teks, dibanding GPT-4.5 yang masih fokus di percakapan berbasis teks. Jadi, buat kebutuhan yang lebih luas dan kompleks, GPT-4o jelas lebih fleksibel!

Kekurangan: Batasan GPT-4.5: Jago Ngobrol, Tapi Kurang di Logika

  1. Lebih Jago Ngobrol daripada Berpikir Rumit: GPT-4.5 memang punya skill ngobrol yang lebih natural dan responsif, tapi kalau disuruh mikirin soal yang butuh penalaran logis mendalam, model ini masih kalah dibanding AI yang memang dirancang buat tugas-tugas kompleks. Jadi, kalau kamu butuh AI buat diskusi santai atau cari insight ringan, GPT-4.5 oke banget. Tapi kalau buat analisis data berat atau nyusun argumen super detail, mungkin kurang maksimal. 
  2. Kurang Cocok Buat yang Butuh Analisis Mendalam: Buat tugas yang butuh pemikiran analitis mendalam—misalnya riset akademik, perhitungan matematis kompleks, atau pemecahan masalah tingkat tinggi—GPT-4.5 masih kurang tajam. (Open AI) Model ini lebih dioptimalkan buat interaksi manusiawi, bukan buat ngejalanin proses berpikir yang super teknis.

Dari yang udah kita bahas di atas, kelihatan banget kalau GPT-4.5 tuh jagonya buat ngobrol yang lebih natural, respons yang lebih nyambung, dan makin minim kesalahan. Cocok banget buat yang butuh AI buat nulis, brainstorming ide, atau sekadar ngobrol seru. Tapi kalau kerjaan kamu lebih ke arah ngulik logika, ngerjain soal matematis, atau butuh AI yang bisa ngerti suara dan gambar juga, mungkin GPT-4o atau o1 lebih pas buat dipakai.

Intinya, balik lagi ke kebutuhan masing-masing! Nah, kalau kamu masih bingung mau pakai AI yang mana buat bisnis atau proyek teknologi kamu, BINAR bisa bantu cari solusi terbaiknya! Yuk, ngobrol sama tim kami dan cari tahu gimana AI bisa bantu bisnismu makin maju! Hubungi BINAR untuk konsultasi gratis sekarang.

OpenAI baru aja buat GPT-4.5, model Artificial Intelligence yang terbaru, Artificial Intelligence ini bisa bikin kita ngobrol sama mesin jadi lebih natural dan enak. Menurut Sam Altman, bosnya OpenAI, GPT-4.5 ini makin pinter menangkap maksud dan vibes dari percakapan, jadi responsnya lebih nyambung dan terasa kayak ngobrol sama orang beneran. (Business Insider) Bisa dibilang, ini salah satu lompatan besar buat AI biar nggak terasa kaku dan terlalu "robotic" pas diajak interaksi.

Tapi, ada catatan nih. Altman bilang kalau GPT-4.5 ini lumayan mahal buat dilatih dan dijalankan, makanya OpenAI harus ngerilisnya pelan-pelan karena keterbatasan GPU. (Business Insider) Meski begitu, model ini jauh lebih akurat dan lebih sedikit "halusinasi," alias nggak asal nebak jawaban. Jadi, buat yang butuh AI buat kerjaan, nulis, atau bahkan coding, GPT-4.5 bisa jadi pilihan yang lebih bisa diandalkan!

Artikel ini akan coba ngebahas kira-kira seworth it apa sih Chat GPT 4.5 dengan komparasi terhadap sistem sebelumnya!

Keunggulan ChatGPT 4.5 

  1. ChatGPT 4.5 Dalam Percakapan
  • Peningkatan Respons yang Lebih Alami dan Emosional: GPT-4.5 makin jago buat nangkep emosi dan ngasih respons yang lebih manusiawi. (CSIRT) Jadi, kalau dulu AI kadang terasa kaku atau kurang nyambung, sekarang model ini bisa lebih empatik dalam ngobrol. Misalnya, kalau kamu curhat soal hari yang berat, GPT-4.5 nggak cuma ngasih jawaban standar, tapi juga bisa ngerespons dengan nada yang lebih hangat dan relatable. 
  • Kemampuan Memahami Konteks Sosial dan Nuansa Percakapan: Nggak cuma lebih ekspresif, GPT-4.5 juga makin pinter memahami konteks sosial dalam percakapan. Jadi, AI ini bisa lebih nyesuain responsnya sesuai situasi dan nuansa obrolan. Kalau lagi ngobrol santai, bahasanya bisa lebih casual, tapi kalau diskusi serius, dia bisa tetap profesional (CSIRT).
  1. GPT-4.5: Lebih Akurat, Makin Bisa Dipercaya!
  • Minim Ngaco, Jawaban Makin Tepat: Salah satu upgrade terbesar di GPT-4.5 adalah makin jarangnya "halusinasi" alias jawaban yang ngaco atau asal tebak. Dulu, AI kadang suka sok tahu dan ngasih info yang kurang akurat, tapi sekarang tingkat kesalahannya jauh lebih rendah (TEK.ID).
  • Lebih Cerdas, Lebih Bisa Diandalkan: Dengan akurasi yang meningkat, GPT-4.5 jadi makin bisa dipercaya buat berbagai kebutuhan, dari nulis artikel, cari referensi, sampai bantuin ngecek kode program. Jawabannya lebih relevan, nggak asal-asalan, dan pastinya bikin kerjaan jadi lebih gampang (CSIRT).

GPT-4.5 vs. o1: Siapa yang Lebih Jago di Soal Logika?

  1. 01Jagonya Logika dan Hitungan: Kalau urusan berpikir logis dan ngurus soal matematika yang ribet, model o1 masih lebih unggul dibanding GPT-4.5. Model ini memang dibuat khusus buat ngerjain tugas-tugas yang butuh penalaran tingkat tinggi, kayak ngebuktiin teorema atau menyelesaikan soal kalkulus yang njelimet. Jadi, kalau kamu butuh AI yang bisa bantu ngerjain soal atau nyusun argumen logis dengan rapi, o1 jelas lebih bisa diandalkan. (Ubeetoo)
  2. Pola Pikir Mirip Manusia dengan Pembelajaran Penguatan: Keunggulan o1 bukan cuma di angka-angka, tapi juga cara mikirnya. Model ini pakai metode pembelajaran penguatan yang bikin dia bisa belajar dan menyelesaikan masalah dengan pendekatan mirip manusia. Jadi, alih-alih sekadar kasih jawaban, o1 bisa menyesuaikan cara kerja berdasarkan pengalaman dan pola yang udah dipelajari sebelumnya. Makanya, buat tugas yang butuh analisis mendalam, model ini lebih oke dibanding ChatGPT 4.5. (Ubeetoo)

Komparasi: GPT-4.5 vs. GPT-4o: Mana yang Lebih Fleksibel?

  1. GPT-4o: Bisa Ngobrol, Dengerin, dan Lihat Sekaligus!: Kalau GPT-4.5 fokus ke percakapan yang lebih natural, GPT-4o justru punya keunggulan di sisi multimodal. Artinya, model ini nggak cuma bisa baca teks, tapi juga bisa ngolah suara dan gambar sekaligus. 
  2. Cocok Buat yang Butuh AI Serba Bisa: Karena bisa bekerja dengan berbagai jenis data, GPT-4o lebih cocok buat tugas yang melibatkan lebih dari sekadar teks, dibanding GPT-4.5 yang masih fokus di percakapan berbasis teks. Jadi, buat kebutuhan yang lebih luas dan kompleks, GPT-4o jelas lebih fleksibel!

Kekurangan: Batasan GPT-4.5: Jago Ngobrol, Tapi Kurang di Logika

  1. Lebih Jago Ngobrol daripada Berpikir Rumit: GPT-4.5 memang punya skill ngobrol yang lebih natural dan responsif, tapi kalau disuruh mikirin soal yang butuh penalaran logis mendalam, model ini masih kalah dibanding AI yang memang dirancang buat tugas-tugas kompleks. Jadi, kalau kamu butuh AI buat diskusi santai atau cari insight ringan, GPT-4.5 oke banget. Tapi kalau buat analisis data berat atau nyusun argumen super detail, mungkin kurang maksimal. 
  2. Kurang Cocok Buat yang Butuh Analisis Mendalam: Buat tugas yang butuh pemikiran analitis mendalam—misalnya riset akademik, perhitungan matematis kompleks, atau pemecahan masalah tingkat tinggi—GPT-4.5 masih kurang tajam. (Open AI) Model ini lebih dioptimalkan buat interaksi manusiawi, bukan buat ngejalanin proses berpikir yang super teknis.

Dari yang udah kita bahas di atas, kelihatan banget kalau GPT-4.5 tuh jagonya buat ngobrol yang lebih natural, respons yang lebih nyambung, dan makin minim kesalahan. Cocok banget buat yang butuh AI buat nulis, brainstorming ide, atau sekadar ngobrol seru. Tapi kalau kerjaan kamu lebih ke arah ngulik logika, ngerjain soal matematis, atau butuh AI yang bisa ngerti suara dan gambar juga, mungkin GPT-4o atau o1 lebih pas buat dipakai.

Intinya, balik lagi ke kebutuhan masing-masing! Nah, kalau kamu masih bingung mau pakai AI yang mana buat bisnis atau proyek teknologi kamu, BINAR bisa bantu cari solusi terbaiknya! Yuk, ngobrol sama tim kami dan cari tahu gimana AI bisa bantu bisnismu makin maju! Hubungi BINAR untuk konsultasi gratis sekarang.

Find Another article

Table of Content

Connect With Us Here

Our representative team will contact you soon
BINAR Contribution to SDG’s Impact
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
© 2016 - 2024, PT. Lentera Bangsa Benderang
Follow us in Social Media
Hi! 👋🏼  
Kamu bisa konsultasi kebutuhanmu di BINAR via WhatsApp ya