Digital Insights • General
Scroll to Read More

Kesalahan Umum Intern Ketika Masuk Ke Dunia Kerja yang Wajib Dihindari

Table of Content :

Setelah mengetahui indikator dan cara untuk sukses dipromosikan menjadi karyawan full time, akan lebih lengkap jika kamu mengetahui common mistake yang wajib dihindari. Kesalahan yang umum terjadi selama internship tidak hanya dari poin-poin yang disebutkan di sini, karena akan bergantung pada job desc dan perusahaan masing-masing. Namun secara general, jangan sampai mengulangi common mistake di bawah ini.

  1. Paxi Alysha
  • Overwhelming & Mengeluh Tentang Workload

Being a worker akan selalu ada banyak workload yang dinamis, apalagi ditambah target dan performance review yang lebih menantang, kalau menjadi intern saja sudah banyak mengeluh bagaimana bisa bertahan untuk menjadi karyawan tetap? Nah daripada mengeluhkan workload dan merasa overwhelming sendirian, kamu bisa mengkomunikasikan ke atasan untuk menegosiasikan timeline atau beban kerja yang kamu punya. Dari sini kamu akan menemukan win-win solution yang bisa menunjukan kesungguhan untuk menyelesaikan task.

  • Terlalu santai dan Kurang Empati

Terlalu banyak mengeluh dan terlalu merasa santai juga kedua hal yang menjadi kesalahan umum. Ketika pekerjaanmu sudah selesai tetapi teman satu tim atau leadermu masih terlihat sibuk dan kesulitan untuk mengerjakan sesuatu, cobalah untuk tawarkan bantuan. Gesture ini adalah working atitude yang positif dan bisa memperlihatkan bahwa kamu adalah team player. 

  • Bertanya tanpa konteks

Berkomunikasi tanpa memberikan konteks atau prolog yang jelas ketika berinteraksi dengan orang dari divisi lain. Seperti ketika bertanya atau meminta sesuatu pada manager divisi lain, kamu perlu memperkenalkan diri singkat, disertai maksud dan tujuan yang jelas sebelum meminta sesuatu. Jangan sampai hal kecil ini menyebabkan misskomunikasi.

  1. Fikri Humam

Terbawa kebiasaan belajar di sekolah sampai kuliah yang biasanya disuapi. 

Di dunia kerja, apalagi di startup, tidak bisa seperti itu. Seperti yang sudah disampaikan di sub topik sebelumnya, intern perlu proaktif untuk bertanya dan berpendapat. Jadi kesalahan umumnya tidak melakukan poin-poin di sub topik kedua.

  1. Listiarso Wastuargo
  • Mereka kurang komunikatif. Terlebih (intern) Software Engineer. Mereka pikir coding adalah satu-satunya pekerjaan yang harus dilakukan dan mereka lupa untuk mengkomunikasikan progress, kendala, dan concern.
  • Intern sekedar bekerja dengan manager, tidak membaur dengan team members lainnya. Padahal perusahaan membutuhkan perspektif yang objektif tentang performa intern tersebut, dan manager tidak dapat menjadi objektif sepenuhnya. Intern butuh untuk berkolaborasi dengan other team member (preferably non-intern / full time employee) sehingga performanya dapat benar-benar terukur.
  • Intern hanya sekedar mengerjakan task yang diminta oleh manager. Cobalah untuk meminta task yang baru, do hackatons, do things faster, talk with manager's manager and ask what's important.

  1. Dinda
  • Pasif

Menunggu diajari atau hanya bertanya dengan membawa masalah tanpa berusaha mencari solusi atau mempelajari terlebih dahulu.

  • Tidak & Terlalu Percaya Diri

Tidak percaya diri dengan kemampuan diri sendiri atau minder, entah karena merasa terbebani dengan task atau minder dengan teman intern lainnya. Lalu juga terlalu percaya diri atau arogan, merasa sudah bisa semuanya sehingga tidak mau minta tolong atau enggan mengikuti guidance. Biasanya ketika terbukti salah, tipe intern yang arogan tidak mau menerima feedback karena merasa caranya yang paling benar.

  1. Victor Gunawan
If they are only doing what is being told, that is when the new team will be perceived at low value.

Jika intern hanya melakukan apa yang diperintahkan, saat itulah value mereka akan dinilai rendah. Jangan berasumsi bahwa orang-orang yang sudah ada di perusahaan ini, selalu lebih mahir. Justru kita di-hire untuk berkontribusi lewat skill dan pengetahuan kita. 

  1. Ogi Wicaksana
  • Terlalu banyak terbuai pada angan-angan yang ditampilkan melalui akun-akun employee branding. Toilet hangant, free flow food, dll
  • Lupa bahwa di fase awal bekerja membutuhkan kemampuan untuk sprint, sehingga bisa mengetahui sebenarnya apakah kita sudah mencapai titik akhir dari 'trial dan error' terhadap 'early phase' di karir yang kita tetapkan. Sehingga, bila ingin pivot, masih ada waktu
  • Memiliki mindset komunal layaknya di himpunan, padahal ruang kerja, adalah wadah bagi ruang-ruang private dimana orang per orang memiliki hanya 1 tanggung jawab: memastikan bahwa pekerjaannya sesuai dengan tenggat waktu dan expected result yang telah ditetapkan.

Kesimpulan dari Common Mistake Intern Ketika Terjun ke Dunia Kerja

Dar sekian banyaknya kesalahan, ada pola common mistake dari kemiripan yang diamati oleh keenam manager di atas. Catat baik-baik yaa jangan sampai kamu mengulangi kesalahan berikut

  1. Komunikasi

Poin yang disebutkan beberapa kali oleh Paxi dan Wastuargo seperti bertanya tanpa konteks, tidak mengkomunikasikan kendala progress dan concern, enggan mengkomunikasikan beban kerja; adalah kesalahan yang sering dilakukan oleh intern. Perbaiki cara berkomunikasi sesuai dengan saran yang telah mereka sebutkan di atas.

  1. Pasif / Mengerjakan yang Diperintahkan Saja

Paxi, Fikri, Wastuargo, Dinda, dan Victor menjelaskan poin ini secara detail. Terlebih Victor yang menjelaskan secara khusus apa dampak bagi intern ketika mereka hanya mengerjakan yang disuruh. Cobalah untuk proaktif dan mengerjakan task dengan cepat, tanpa menunggu untuk “disuapi”

  1. Terbuai Dari Akun Employee Branding

Meski poin ini hanya disebutkan oleh Ogi, namun pandangan calon intern sering menjadi bias karena konten-konten employee branding yang memamerkan fasilitas kantor. Sadari bahwa itu hanyalah sekedar fasilitas, terlepas dari itu semua tujuan utama kita masuk sebagai intern adalah bekerja dan menambah pengalaman bukan mengincar fasilitas.

Nah Binarian, apakah kamu sudah siap untuk menjadi karyawan full time melalui jalur internship? Ada baiknya kamu membekali dirimu dengan skill yang kamu minati agar lebih siap saat mengikuti internship. 

Kamu bisa pilih berbagai kelas bootcamp di Binar untuk belajar intensif atau cobain beberapa topik di Binar Insight yang kasih ilmu aplikatif seharga uang jajan!

Baca Juga: Intern to Full Time: Indikator Kelayakan Intern untuk Dipromosikan jadi Karyawan Full Time

Setelah mengetahui indikator dan cara untuk sukses dipromosikan menjadi karyawan full time, akan lebih lengkap jika kamu mengetahui common mistake yang wajib dihindari. Kesalahan yang umum terjadi selama internship tidak hanya dari poin-poin yang disebutkan di sini, karena akan bergantung pada job desc dan perusahaan masing-masing. Namun secara general, jangan sampai mengulangi common mistake di bawah ini.

  1. Paxi Alysha
  • Overwhelming & Mengeluh Tentang Workload

Being a worker akan selalu ada banyak workload yang dinamis, apalagi ditambah target dan performance review yang lebih menantang, kalau menjadi intern saja sudah banyak mengeluh bagaimana bisa bertahan untuk menjadi karyawan tetap? Nah daripada mengeluhkan workload dan merasa overwhelming sendirian, kamu bisa mengkomunikasikan ke atasan untuk menegosiasikan timeline atau beban kerja yang kamu punya. Dari sini kamu akan menemukan win-win solution yang bisa menunjukan kesungguhan untuk menyelesaikan task.

  • Terlalu santai dan Kurang Empati

Terlalu banyak mengeluh dan terlalu merasa santai juga kedua hal yang menjadi kesalahan umum. Ketika pekerjaanmu sudah selesai tetapi teman satu tim atau leadermu masih terlihat sibuk dan kesulitan untuk mengerjakan sesuatu, cobalah untuk tawarkan bantuan. Gesture ini adalah working atitude yang positif dan bisa memperlihatkan bahwa kamu adalah team player. 

  • Bertanya tanpa konteks

Berkomunikasi tanpa memberikan konteks atau prolog yang jelas ketika berinteraksi dengan orang dari divisi lain. Seperti ketika bertanya atau meminta sesuatu pada manager divisi lain, kamu perlu memperkenalkan diri singkat, disertai maksud dan tujuan yang jelas sebelum meminta sesuatu. Jangan sampai hal kecil ini menyebabkan misskomunikasi.

  1. Fikri Humam

Terbawa kebiasaan belajar di sekolah sampai kuliah yang biasanya disuapi. 

Di dunia kerja, apalagi di startup, tidak bisa seperti itu. Seperti yang sudah disampaikan di sub topik sebelumnya, intern perlu proaktif untuk bertanya dan berpendapat. Jadi kesalahan umumnya tidak melakukan poin-poin di sub topik kedua.

  1. Listiarso Wastuargo
  • Mereka kurang komunikatif. Terlebih (intern) Software Engineer. Mereka pikir coding adalah satu-satunya pekerjaan yang harus dilakukan dan mereka lupa untuk mengkomunikasikan progress, kendala, dan concern.
  • Intern sekedar bekerja dengan manager, tidak membaur dengan team members lainnya. Padahal perusahaan membutuhkan perspektif yang objektif tentang performa intern tersebut, dan manager tidak dapat menjadi objektif sepenuhnya. Intern butuh untuk berkolaborasi dengan other team member (preferably non-intern / full time employee) sehingga performanya dapat benar-benar terukur.
  • Intern hanya sekedar mengerjakan task yang diminta oleh manager. Cobalah untuk meminta task yang baru, do hackatons, do things faster, talk with manager's manager and ask what's important.

  1. Dinda
  • Pasif

Menunggu diajari atau hanya bertanya dengan membawa masalah tanpa berusaha mencari solusi atau mempelajari terlebih dahulu.

  • Tidak & Terlalu Percaya Diri

Tidak percaya diri dengan kemampuan diri sendiri atau minder, entah karena merasa terbebani dengan task atau minder dengan teman intern lainnya. Lalu juga terlalu percaya diri atau arogan, merasa sudah bisa semuanya sehingga tidak mau minta tolong atau enggan mengikuti guidance. Biasanya ketika terbukti salah, tipe intern yang arogan tidak mau menerima feedback karena merasa caranya yang paling benar.

  1. Victor Gunawan
If they are only doing what is being told, that is when the new team will be perceived at low value.

Jika intern hanya melakukan apa yang diperintahkan, saat itulah value mereka akan dinilai rendah. Jangan berasumsi bahwa orang-orang yang sudah ada di perusahaan ini, selalu lebih mahir. Justru kita di-hire untuk berkontribusi lewat skill dan pengetahuan kita. 

  1. Ogi Wicaksana
  • Terlalu banyak terbuai pada angan-angan yang ditampilkan melalui akun-akun employee branding. Toilet hangant, free flow food, dll
  • Lupa bahwa di fase awal bekerja membutuhkan kemampuan untuk sprint, sehingga bisa mengetahui sebenarnya apakah kita sudah mencapai titik akhir dari 'trial dan error' terhadap 'early phase' di karir yang kita tetapkan. Sehingga, bila ingin pivot, masih ada waktu
  • Memiliki mindset komunal layaknya di himpunan, padahal ruang kerja, adalah wadah bagi ruang-ruang private dimana orang per orang memiliki hanya 1 tanggung jawab: memastikan bahwa pekerjaannya sesuai dengan tenggat waktu dan expected result yang telah ditetapkan.

Kesimpulan dari Common Mistake Intern Ketika Terjun ke Dunia Kerja

Dar sekian banyaknya kesalahan, ada pola common mistake dari kemiripan yang diamati oleh keenam manager di atas. Catat baik-baik yaa jangan sampai kamu mengulangi kesalahan berikut

  1. Komunikasi

Poin yang disebutkan beberapa kali oleh Paxi dan Wastuargo seperti bertanya tanpa konteks, tidak mengkomunikasikan kendala progress dan concern, enggan mengkomunikasikan beban kerja; adalah kesalahan yang sering dilakukan oleh intern. Perbaiki cara berkomunikasi sesuai dengan saran yang telah mereka sebutkan di atas.

  1. Pasif / Mengerjakan yang Diperintahkan Saja

Paxi, Fikri, Wastuargo, Dinda, dan Victor menjelaskan poin ini secara detail. Terlebih Victor yang menjelaskan secara khusus apa dampak bagi intern ketika mereka hanya mengerjakan yang disuruh. Cobalah untuk proaktif dan mengerjakan task dengan cepat, tanpa menunggu untuk “disuapi”

  1. Terbuai Dari Akun Employee Branding

Meski poin ini hanya disebutkan oleh Ogi, namun pandangan calon intern sering menjadi bias karena konten-konten employee branding yang memamerkan fasilitas kantor. Sadari bahwa itu hanyalah sekedar fasilitas, terlepas dari itu semua tujuan utama kita masuk sebagai intern adalah bekerja dan menambah pengalaman bukan mengincar fasilitas.

Nah Binarian, apakah kamu sudah siap untuk menjadi karyawan full time melalui jalur internship? Ada baiknya kamu membekali dirimu dengan skill yang kamu minati agar lebih siap saat mengikuti internship. 

Kamu bisa pilih berbagai kelas bootcamp di Binar untuk belajar intensif atau cobain beberapa topik di Binar Insight yang kasih ilmu aplikatif seharga uang jajan!

Baca Juga: Intern to Full Time: Indikator Kelayakan Intern untuk Dipromosikan jadi Karyawan Full Time

Find Another article

Table of Content

Connect With Us Here

Our representative team will contact you soon
BINAR Contribution to SDG’s Impact
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
© 2016 - 2024, PT. Lentera Bangsa Benderang
Follow us in Social Media
Hi! 👋🏼  
Kamu bisa konsultasi kebutuhanmu di BINAR via WhatsApp ya