Digital Insights • General
Scroll to Read More

Startup VS Corporate: Pendapat dari Survey yang Akan Membuatmu Berpikir 2 Kali

Table of Content :

Binar Academy — Jika selama ini kamu mendengar bahwa startup adalah pilihan yang ideal untuk batu pijakan atau pekerjaan pertama sebagai fresh graduate, mungkin temuan dari hasil survei di bawah ini akan membuat kamu berpikir dua kali.

Tim Binar Academy melakukan survei sederhana melalui aplikasi FOMO—yakni forum anonim para profesional yang banyak digunakan oleh karyawan startup, corporate, maupun mahasiswa menggunakan email institusinya masing-masing. 

Pengguna aplikasi FOMO menggunakan nama samaran pada akunnya, sehingga kita hanya bisa melihat nama institusi atau perusahaan dari pengguna lain ketika berinteraksi.

Secara garis besar, aplikasi ini digunakan untuk berbagai jenis diskusi seputar kehidupan kerja bahkan hingga topik sensitif seperti gaji, pertimbangan untuk resign, proses rekrutmen perusahaan, work-life balance perusahaan, dan lain sebagainya. 

"Kenapa sih Binar menggunakan aplikasi FOMO sebagai bahan survei?"

Karena penulis ingin mengambil data dari pendapat yang belum pernah ditemukan dari sumber yang sudah ada. Penulis ingin menjalankan survei yang memungkinkan responden untuk bebas berpendapat dan sepenuhnya berdasar pada pengalaman empiris responden.

Survei ini diisi oleh 228 responden pada polling dengan opsi “corporate” dan “startup” serta menghasilkan 17 komentar. Untuk hasilnya, simak di bawahini yuk~

Startup vs Corporate: Which One is Better For Fresh Graduate?

Hai Fomozen!

Gue lagi bikin survey buat bikin konten yang bakal ngebahas tentang: batu pijakan yang “ideal” buat fresh graduate (FG)

“Ideal” dikasih tanda kutip karena kita gabisa mukul rata standar ideal kita kan ya? Nah maka dari itu gue mau kasih 4 hal yang biasa dicari FG pas nyari kerjaan (diluar dari hal-hal yang berhubungan dengan gengsi):

  1. Pengalaman & self improvement
  2. Work life balance
  3. Jenjang karier
  4. Gaji

Based on pengalaman Fomozen dari 4 hal tadi, jenis perusahaan apa yang lebih ideal buat FG?

In the end kalau kamu bisa balik ke jaman FG, bakal milih jenis perusahaan apa untuk jadi stepping stone?

Hasil dari survei ini menunjukkan 70,6% responden memilih “startup” dan 29,4% responden memilih “corporate.” 

Sekilas kalau dilihat hanya dari hasil polling ini, mayoritas responden memilih startup sebagai tempat yang ideal bagi fresh graduate, sama seperti mayoritas pendapat yang sudah kita ketahui selama ini.

Tapi karena artikel ini ingin mengulas pendapat yang belum pernah ditemukan dari sumber yang sudah ada, kita akan lihat dulu alasan 29,4% responden yang memilih corporate, diwakilkan dari 3 komentar di bawah ini:

Jawaban #1 untuk Pemilih Corporate Company
Jawaban #2 untuk Pemilih Corporate Company
Jawaban #3 untuk Pemilih Corporate Company

Corporate: Pilihan Menarik Sebagai Pekerjaan Pertama (Yang Mungkin Belum Pernah Kamu Ketahui)

Menjadikan perusahaan corporate sebagai stepping stone ketika masih fresh graduate ternyata bukanlah pilihan yang buruk atau terkesan “ketinggalan jaman.”

Kita seringkali mendengar pendapat yang mengatakan bahwa startup cocok untuk anak muda karena kultur kerja yang dinamis / fast-paced serta banyaknya kesempatan belajar dengan memegang beberapa peranan. 

Tapi apakah semua startup sudah memiliki sistem yang jelas, best practice yang sudah proven, on-boarding yang bisa membuat fresh graduate cepat beradaptasi dengan pressure dan budaya kerja cepat? 

Tentu jawabannya kembali pada masing-masing perusahaan yang ingin kamu lamar~

Dari tiga komentar oleh para pemilih perusahaan korporasi, dapat kita rangkum jika keuntungan yang bisa didapat dari korporasi di antaranya:

1. Sistem yang lebih rapi dan jelas: berguna untuk menjadi acuan alur kerja dan komunikasi, kejelasan OKR / KPI yang dicapai setiap kurun waktu tertentu, sampai reward & punishment. Sistem ini juga bisa kamu terapkan jika berpindah ke perusahaan yang masih “berantakan” atau membuka bisnis sendiri di kemudian hari.

2. Nama perusahaan: meski termasuk subjektif namun pengalaman dari big corporate nyatanya masih mencuri perhatian talent acquisition atau HR. Poin ini harus dibarengi dengan hasil kinerjamu selama di corporate tersebut dengan impact dan achievement yang terukur, agar benar-benar menjadi jalan pembuka bagi karier berikutnya.

3. Best practice dan ilmu: umumnya karyawan corporate adalah mereka yang sudah senior atau pakar di bidangnya masing-masing. Sehingga dengan pengetahuan dan jam terbang yang mereka miliki, kamu bisa mendapat banyak pengetahuan baru utamanya best practice atau metode yang sudah proven untuk diiterasi.

4. Slow-paced: ritme kerja atau budaya kerja yang cenderung lebih lamban dibanding startup dapat memudahkan proses adaptasi dengan dunia kerja. Terlebih jika kamu termasuk fresh graduate yang masih minim pengalaman di dunia profesional.

Tambahan dari Techcrunch yang juga menjelaskan benefit yang bisa didapatkan ketika bekerja di corporate, dari perspektif 2 karyawan yang telah bekerja di startup dan corporate:

- Menjadi seorang T Shape: Di startup kita cenderung menjadi “palugada” atau mengerjakan peran ganda bahkan lebih. Hal ini memberikan kesempatan belajar lintas disiplin dan mengasah berbagai skill secara horizontal lebih luas.

Namun menjadi sebuah tantangan jika kita ingin mendalami suatu keahlian atau menjadi spesialis. Corporate akan cenderung “memaksa” kita menjadi seorang T Shape untuk tetap mempelajari banyak bidang namun menjadi spesialis di satu keterampilan. 

- Work-Life Balance yang Sehat: Jam kerja yang non-fleksibel (9-5) dan porsi kerja yang tertata, membuat konsep work-life balance (WLB) lebih mudah tercapai di lingkungan corporate daripada startup. Namun aspek ini akan kembali ke poin benefit pertama di awal tadi, yaitu bergantung pada sistem dan ketentuan yang sudah berjalan di masing-masing perusahaan.

- Benefit atau Kompensasi: Kalau suatu perusahaan sudah memiliki bisnis model yang settle dan revenue yang tetap, maka tentunya benefit dan tunjangan yang diberikan akan semakin banyak. Besar kecilnya akan tergantung pada posisi dan pengalaman yang sudah kamu miliki.

Agency: Pilihan Menarik Sebagai Jalan Tengah Antara Startup & Corporate

Survei ini juga menghasilkan unpopular opinion yang tidak diduga yaitu, agency sebagai perusahaan yang menarik untuk dijadikan pekerjaan pertama bagi seorang fresh graduate yang ingin mendapat portofolio beragam. 

Jawaban FomoZen Terkait Agency

Agency adalah perusahaan penyedia jasa atau layanan bagi client yang membutuhkan project tertentu. Agency umumnya berhubungan dengan industri kreatif seperti industri media, entertainment, pemasaran & periklanan, branding, dan sejenisnya.

Selain agency, kamu juga bisa melirik perusahaan konsultan sebagai alternatif yang sama-sama menangani klien. Perbedaan mendasar antara konsultan dan agency adalah cara kerja yang dilakukan, agency lebih banyak mengeksekusi proyek sedangkan konsultan cenderung menjadi penasihat dan memberikan rancangan proyek. 

Perusahaan yang berbasis agency dan konsultan dapat menjadi pilihan yang menarik karena kamu akan mengerjakan proyek dari berbagai klien yang berbeda dari segi model bisnis, sektor industri, dan karakteristik masing-masing klien yang kamu tangani. Sehingga portofolio dan pengalamanmu akan lebih beragam.

Jika kamu ingin melamar posisi marketing dan kreatif di startup, ada beberapa startup yang lebih menyukai orang yang berpengalaman di agency. Karena kultur kerja antara startup dan agency yang hampir mirip, fast-paced, dan terbiasa menghadapi tekanan kerja dari klien, membuat beberapa user di startup cenderung punya preferensi terhadap mereka yang berpengalaman di perusahaan agency.

Startup: Pilihan yang Tetap Menarik dari Mayoritas Responden 

Dari dua jenis pilihan perusahaan di atas—corporate dan agencystartup tetap menjadi pilihan yang menarik bagi fresh graduate khususnya Gen Z. Citra kerja di startup yang lebih kasual, fleksibilitas yang menjadi ciri khas, dan rekan kerja yang tidak terpaut jauh menjadi daya tarik tersendiri.

Pilihan ini diperkuat dengan salah satu komentar yang lebih setuju jika fresh graduate memilih startup sebagai stepping stone nya:

Alasan utamanya karena mindset orang-orang startup lebih dinamis dan fresh graduate masih kuat untuk kerja dengan tempo kerja cepat. Pengalaman juga bisa cepat didapat di startup dan tidak akan jadi masalah kalau ingin resign kurang dari satu tahun. Gaji yang diberikan di startup juga lebih tinggi dibanding corporate
Jawaban FomoZen yang Memilih Startup Company

Meski pendapat ini juga harus dikritisi lebih lanjut pada bagian perbedaan gaji, namun pernyataan bahwa mindset orang-orang startup lebih dinamis, budaya kerja yang serba cepat, dan berbagai pengalaman akan cepat didapat; selaras dengan insight dari Harvard Business School yang mengatakan lingkungan startup biasanya memiliki budaya kerja yang bergerak cepat, di mana kreativitas dan komunikasi dihargai. 

Beberapa benefit menjadikan startup sebagai pekerjaan pertama adalah:

1. Belajar entrepreneurship secara langsung

Berbeda dengan corporate yang terkenal dengan birokrasi dan sistem hirarkisnya, startup dengan tim yang kecil memungkinkan kamu untuk bekerja langsung dengan CEO atau Senior Manager, yang akan memberikan banyak perspektif dan insight dari realita bisnis yang belum pernah kamu temui. 

2. Membentuk mentalitas inovatif, adaptif, dan menjadi problem solver

Perubahan, ketidakpastian, dan ambiguitas yang sudah menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari akan membuatmu terus berpikir untuk menciptakan solusi. Sehingga kamu akan terbiasa untuk menjadi pribadi yang adaptif, inovatif, dan menjadi orang yang solutif. Mentalitas inilah yang “mahal” untuk didapatkan kalau bukan di lingkungan startup.

3. Pekerjaanmu akan berdampak nyata

Tanggung jawab yang diberikan di startup bersifat individual, yang membuatmu terus belajar. Sehingga hasil dari pekerjaanmu akan berdampak nyata dan kamu bisa mendapat kepuasan atau kebanggan sendiri ketika berhasil meraihnya. Berbeda dengan lingkungan corporat yang umumnya hanya memberikan porsi kecil untuk seorang fresh graduate.

4. Kemampuanmu akan setingkat dengan mereka yang bergelar master

Pola kerja fast-paced akan membuatmu banyak bereksperimen dan memaksamu untuk mengembangkan skill setiap harinya. Karena kamu juga berkesempatan bekerja langsung dengan CEO dan Senior lainnya, bisa jadi kemampuanmu akan setingkat dengan mereka yang bergelar master.

5. Pengalaman dan learning path yang beragam

1 tahun di startup akan memberikanmu pengalaman yang cukup banyak, karena kamu tidak hanya mengerjakan job desc yang menjadi tanggung jawab pribadi melainkan juga berbagai role yang bersinggungan denganmu. Inilah yang membuat generasi muda lebih tertantang untuk masuk ke startup, karena mereka bisa mengeksplor berbagai kesempatan.

Kesimpulannya

Nah, setelah mengetahui berbagai perspektif dari corporate, startup, dan agency, sekarang saatnya kamu memilih. Temukan jenis perusahaan yang cocok dengan menanyakan preferensi dan kebutuhanmu saat ini pada dirimu sendiri dari masing-masing penjelasan di atas.

Apabila kamu masih belum yakin jenis perusahaan seperti apa yang ingin kamu tuju dalam proses pembentukan career path mu, kamu bisa mencari lebih tau terkait topik "Getting Job in Tech" yang tersedia dalam materi BinarGO!

Tak hanya itu, apabila kamu sedang mencari lowongan pekerjaan yang sekiranya cocok dengan background mu, kamu dapat melihat informasinya melalui laman Job Connect. Good luck untuk journey karirmu, Binarian!

Sumber:

6 Reasons Why You Should Work For A Big Corporation Instead Of A Startup

5 Benefits Of Joining A Startup

Startup VS Corporate: Which Culture Is The Right Fit For You?

10 reasons why you should join a startup in 2021

Baca juga:  7 Cara Belajar Otodidak yang Efektif, Jadi Ahli Tanpa Tapi!

Binar Academy — Jika selama ini kamu mendengar bahwa startup adalah pilihan yang ideal untuk batu pijakan atau pekerjaan pertama sebagai fresh graduate, mungkin temuan dari hasil survei di bawah ini akan membuat kamu berpikir dua kali.

Tim Binar Academy melakukan survei sederhana melalui aplikasi FOMO—yakni forum anonim para profesional yang banyak digunakan oleh karyawan startup, corporate, maupun mahasiswa menggunakan email institusinya masing-masing. 

Pengguna aplikasi FOMO menggunakan nama samaran pada akunnya, sehingga kita hanya bisa melihat nama institusi atau perusahaan dari pengguna lain ketika berinteraksi.

Secara garis besar, aplikasi ini digunakan untuk berbagai jenis diskusi seputar kehidupan kerja bahkan hingga topik sensitif seperti gaji, pertimbangan untuk resign, proses rekrutmen perusahaan, work-life balance perusahaan, dan lain sebagainya. 

"Kenapa sih Binar menggunakan aplikasi FOMO sebagai bahan survei?"

Karena penulis ingin mengambil data dari pendapat yang belum pernah ditemukan dari sumber yang sudah ada. Penulis ingin menjalankan survei yang memungkinkan responden untuk bebas berpendapat dan sepenuhnya berdasar pada pengalaman empiris responden.

Survei ini diisi oleh 228 responden pada polling dengan opsi “corporate” dan “startup” serta menghasilkan 17 komentar. Untuk hasilnya, simak di bawahini yuk~

Startup vs Corporate: Which One is Better For Fresh Graduate?

Hai Fomozen!

Gue lagi bikin survey buat bikin konten yang bakal ngebahas tentang: batu pijakan yang “ideal” buat fresh graduate (FG)

“Ideal” dikasih tanda kutip karena kita gabisa mukul rata standar ideal kita kan ya? Nah maka dari itu gue mau kasih 4 hal yang biasa dicari FG pas nyari kerjaan (diluar dari hal-hal yang berhubungan dengan gengsi):

  1. Pengalaman & self improvement
  2. Work life balance
  3. Jenjang karier
  4. Gaji

Based on pengalaman Fomozen dari 4 hal tadi, jenis perusahaan apa yang lebih ideal buat FG?

In the end kalau kamu bisa balik ke jaman FG, bakal milih jenis perusahaan apa untuk jadi stepping stone?

Hasil dari survei ini menunjukkan 70,6% responden memilih “startup” dan 29,4% responden memilih “corporate.” 

Sekilas kalau dilihat hanya dari hasil polling ini, mayoritas responden memilih startup sebagai tempat yang ideal bagi fresh graduate, sama seperti mayoritas pendapat yang sudah kita ketahui selama ini.

Tapi karena artikel ini ingin mengulas pendapat yang belum pernah ditemukan dari sumber yang sudah ada, kita akan lihat dulu alasan 29,4% responden yang memilih corporate, diwakilkan dari 3 komentar di bawah ini:

Jawaban #1 untuk Pemilih Corporate Company
Jawaban #2 untuk Pemilih Corporate Company
Jawaban #3 untuk Pemilih Corporate Company

Corporate: Pilihan Menarik Sebagai Pekerjaan Pertama (Yang Mungkin Belum Pernah Kamu Ketahui)

Menjadikan perusahaan corporate sebagai stepping stone ketika masih fresh graduate ternyata bukanlah pilihan yang buruk atau terkesan “ketinggalan jaman.”

Kita seringkali mendengar pendapat yang mengatakan bahwa startup cocok untuk anak muda karena kultur kerja yang dinamis / fast-paced serta banyaknya kesempatan belajar dengan memegang beberapa peranan. 

Tapi apakah semua startup sudah memiliki sistem yang jelas, best practice yang sudah proven, on-boarding yang bisa membuat fresh graduate cepat beradaptasi dengan pressure dan budaya kerja cepat? 

Tentu jawabannya kembali pada masing-masing perusahaan yang ingin kamu lamar~

Dari tiga komentar oleh para pemilih perusahaan korporasi, dapat kita rangkum jika keuntungan yang bisa didapat dari korporasi di antaranya:

1. Sistem yang lebih rapi dan jelas: berguna untuk menjadi acuan alur kerja dan komunikasi, kejelasan OKR / KPI yang dicapai setiap kurun waktu tertentu, sampai reward & punishment. Sistem ini juga bisa kamu terapkan jika berpindah ke perusahaan yang masih “berantakan” atau membuka bisnis sendiri di kemudian hari.

2. Nama perusahaan: meski termasuk subjektif namun pengalaman dari big corporate nyatanya masih mencuri perhatian talent acquisition atau HR. Poin ini harus dibarengi dengan hasil kinerjamu selama di corporate tersebut dengan impact dan achievement yang terukur, agar benar-benar menjadi jalan pembuka bagi karier berikutnya.

3. Best practice dan ilmu: umumnya karyawan corporate adalah mereka yang sudah senior atau pakar di bidangnya masing-masing. Sehingga dengan pengetahuan dan jam terbang yang mereka miliki, kamu bisa mendapat banyak pengetahuan baru utamanya best practice atau metode yang sudah proven untuk diiterasi.

4. Slow-paced: ritme kerja atau budaya kerja yang cenderung lebih lamban dibanding startup dapat memudahkan proses adaptasi dengan dunia kerja. Terlebih jika kamu termasuk fresh graduate yang masih minim pengalaman di dunia profesional.

Tambahan dari Techcrunch yang juga menjelaskan benefit yang bisa didapatkan ketika bekerja di corporate, dari perspektif 2 karyawan yang telah bekerja di startup dan corporate:

- Menjadi seorang T Shape: Di startup kita cenderung menjadi “palugada” atau mengerjakan peran ganda bahkan lebih. Hal ini memberikan kesempatan belajar lintas disiplin dan mengasah berbagai skill secara horizontal lebih luas.

Namun menjadi sebuah tantangan jika kita ingin mendalami suatu keahlian atau menjadi spesialis. Corporate akan cenderung “memaksa” kita menjadi seorang T Shape untuk tetap mempelajari banyak bidang namun menjadi spesialis di satu keterampilan. 

- Work-Life Balance yang Sehat: Jam kerja yang non-fleksibel (9-5) dan porsi kerja yang tertata, membuat konsep work-life balance (WLB) lebih mudah tercapai di lingkungan corporate daripada startup. Namun aspek ini akan kembali ke poin benefit pertama di awal tadi, yaitu bergantung pada sistem dan ketentuan yang sudah berjalan di masing-masing perusahaan.

- Benefit atau Kompensasi: Kalau suatu perusahaan sudah memiliki bisnis model yang settle dan revenue yang tetap, maka tentunya benefit dan tunjangan yang diberikan akan semakin banyak. Besar kecilnya akan tergantung pada posisi dan pengalaman yang sudah kamu miliki.

Agency: Pilihan Menarik Sebagai Jalan Tengah Antara Startup & Corporate

Survei ini juga menghasilkan unpopular opinion yang tidak diduga yaitu, agency sebagai perusahaan yang menarik untuk dijadikan pekerjaan pertama bagi seorang fresh graduate yang ingin mendapat portofolio beragam. 

Jawaban FomoZen Terkait Agency

Agency adalah perusahaan penyedia jasa atau layanan bagi client yang membutuhkan project tertentu. Agency umumnya berhubungan dengan industri kreatif seperti industri media, entertainment, pemasaran & periklanan, branding, dan sejenisnya.

Selain agency, kamu juga bisa melirik perusahaan konsultan sebagai alternatif yang sama-sama menangani klien. Perbedaan mendasar antara konsultan dan agency adalah cara kerja yang dilakukan, agency lebih banyak mengeksekusi proyek sedangkan konsultan cenderung menjadi penasihat dan memberikan rancangan proyek. 

Perusahaan yang berbasis agency dan konsultan dapat menjadi pilihan yang menarik karena kamu akan mengerjakan proyek dari berbagai klien yang berbeda dari segi model bisnis, sektor industri, dan karakteristik masing-masing klien yang kamu tangani. Sehingga portofolio dan pengalamanmu akan lebih beragam.

Jika kamu ingin melamar posisi marketing dan kreatif di startup, ada beberapa startup yang lebih menyukai orang yang berpengalaman di agency. Karena kultur kerja antara startup dan agency yang hampir mirip, fast-paced, dan terbiasa menghadapi tekanan kerja dari klien, membuat beberapa user di startup cenderung punya preferensi terhadap mereka yang berpengalaman di perusahaan agency.

Startup: Pilihan yang Tetap Menarik dari Mayoritas Responden 

Dari dua jenis pilihan perusahaan di atas—corporate dan agencystartup tetap menjadi pilihan yang menarik bagi fresh graduate khususnya Gen Z. Citra kerja di startup yang lebih kasual, fleksibilitas yang menjadi ciri khas, dan rekan kerja yang tidak terpaut jauh menjadi daya tarik tersendiri.

Pilihan ini diperkuat dengan salah satu komentar yang lebih setuju jika fresh graduate memilih startup sebagai stepping stone nya:

Alasan utamanya karena mindset orang-orang startup lebih dinamis dan fresh graduate masih kuat untuk kerja dengan tempo kerja cepat. Pengalaman juga bisa cepat didapat di startup dan tidak akan jadi masalah kalau ingin resign kurang dari satu tahun. Gaji yang diberikan di startup juga lebih tinggi dibanding corporate
Jawaban FomoZen yang Memilih Startup Company

Meski pendapat ini juga harus dikritisi lebih lanjut pada bagian perbedaan gaji, namun pernyataan bahwa mindset orang-orang startup lebih dinamis, budaya kerja yang serba cepat, dan berbagai pengalaman akan cepat didapat; selaras dengan insight dari Harvard Business School yang mengatakan lingkungan startup biasanya memiliki budaya kerja yang bergerak cepat, di mana kreativitas dan komunikasi dihargai. 

Beberapa benefit menjadikan startup sebagai pekerjaan pertama adalah:

1. Belajar entrepreneurship secara langsung

Berbeda dengan corporate yang terkenal dengan birokrasi dan sistem hirarkisnya, startup dengan tim yang kecil memungkinkan kamu untuk bekerja langsung dengan CEO atau Senior Manager, yang akan memberikan banyak perspektif dan insight dari realita bisnis yang belum pernah kamu temui. 

2. Membentuk mentalitas inovatif, adaptif, dan menjadi problem solver

Perubahan, ketidakpastian, dan ambiguitas yang sudah menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari akan membuatmu terus berpikir untuk menciptakan solusi. Sehingga kamu akan terbiasa untuk menjadi pribadi yang adaptif, inovatif, dan menjadi orang yang solutif. Mentalitas inilah yang “mahal” untuk didapatkan kalau bukan di lingkungan startup.

3. Pekerjaanmu akan berdampak nyata

Tanggung jawab yang diberikan di startup bersifat individual, yang membuatmu terus belajar. Sehingga hasil dari pekerjaanmu akan berdampak nyata dan kamu bisa mendapat kepuasan atau kebanggan sendiri ketika berhasil meraihnya. Berbeda dengan lingkungan corporat yang umumnya hanya memberikan porsi kecil untuk seorang fresh graduate.

4. Kemampuanmu akan setingkat dengan mereka yang bergelar master

Pola kerja fast-paced akan membuatmu banyak bereksperimen dan memaksamu untuk mengembangkan skill setiap harinya. Karena kamu juga berkesempatan bekerja langsung dengan CEO dan Senior lainnya, bisa jadi kemampuanmu akan setingkat dengan mereka yang bergelar master.

5. Pengalaman dan learning path yang beragam

1 tahun di startup akan memberikanmu pengalaman yang cukup banyak, karena kamu tidak hanya mengerjakan job desc yang menjadi tanggung jawab pribadi melainkan juga berbagai role yang bersinggungan denganmu. Inilah yang membuat generasi muda lebih tertantang untuk masuk ke startup, karena mereka bisa mengeksplor berbagai kesempatan.

Kesimpulannya

Nah, setelah mengetahui berbagai perspektif dari corporate, startup, dan agency, sekarang saatnya kamu memilih. Temukan jenis perusahaan yang cocok dengan menanyakan preferensi dan kebutuhanmu saat ini pada dirimu sendiri dari masing-masing penjelasan di atas.

Apabila kamu masih belum yakin jenis perusahaan seperti apa yang ingin kamu tuju dalam proses pembentukan career path mu, kamu bisa mencari lebih tau terkait topik "Getting Job in Tech" yang tersedia dalam materi BinarGO!

Tak hanya itu, apabila kamu sedang mencari lowongan pekerjaan yang sekiranya cocok dengan background mu, kamu dapat melihat informasinya melalui laman Job Connect. Good luck untuk journey karirmu, Binarian!

Sumber:

6 Reasons Why You Should Work For A Big Corporation Instead Of A Startup

5 Benefits Of Joining A Startup

Startup VS Corporate: Which Culture Is The Right Fit For You?

10 reasons why you should join a startup in 2021

Baca juga:  7 Cara Belajar Otodidak yang Efektif, Jadi Ahli Tanpa Tapi!

Find Another article

Table of Content

Connect With Us Here

Our representative team will contact you soon
BINAR Contribution to SDG’s Impact
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
© 2016 - 2024, PT. Lentera Bangsa Benderang
Follow us in Social Media
Hi! 👋🏼  
Kamu bisa konsultasi kebutuhanmu di BINAR via WhatsApp ya