Digital Insights • R&D Insight
Scroll to Read More

BINAR Meraih Best-Paper di Konferensi Internasional dengan Riset Student's Completion Rate

Table of Content :

Kursus intensif online atau bootcamp untuk mempelajari ragam kompetensi digital saat ini banyak diselenggarakan oleh berbagai lembaga. Peminatnya pun terus meningkat, dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa, fresh graduate, bahkan pekerja aktif yang mengambilnya.  Namun dibalik kesuksesan bootcamp, terdapat salah satu problem yang masih terus berlangsung.

Problem yang sering terjadi adalah banyak student yang mendaftar kegiatan bootcamp, namun tidak sedikit juga yang akhirnya putus di tengah jalan. Misalnya saja ada sebagian student yang tiba-tiba mengajukan untuk mengundurkan diri, ada sebagian student yang tiba-tiba mengajukan untuk cuti, ada pula sebagian student yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar. 

Sebagai lembaga pendidikan non-formal yang dua kali berturut-turut mendapatkan penghargaan “The Most Promising EdTech in Southest Asia” dari HolonIQ, tentu BINAR tidak diam saja saat mengetahui fenomena tersebut. Di mana ini tidak hanya terjadi pada lembara BINAR, namun juga lembaga pendidikan non-formal lainnya. BINAR melalui Tim Akademi terus melakukan berbagai inovasi untuk menyelesaikan problem student completion rate. Salah satunya adalah mencari tahu kira-kira apa saja yang mendasarinya, untuk kemudian dicari solusi penyelesaiannya. 

Mengambil studi kasus dari Studi Independen Kampus Merdeka Batch 2, BINAR melakukan riset berjudul “Research on Cognitive Load Student”. Sebelumnya perlu dipahami bahwa Cognitive Load atau kapasitas kognitif adalah asumsi yang mengatakan bahwa sistem kerja otak manusia memiliki kapasitas yang terbatas untuk memproses informasi dalam satu waktu (Sweller, 2011; Mayer, 2011). Agar pembelajaran dapat terserap maksimal, maka metode belajar harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak membebani kapasitas memori kerja otak manusia.

Tiga Sumber Beban Kognitif, Sumber: Sweller (2011; & Mayer (2011)

Bagaimana hasil riset yang dilakukan oleh tim BINAR tersebut? Cognitive Load yang memiliki tiga dimensi yaitu Intrinsic Load, Extraneous Load, dan Germane Load, pada riset BINAR dijelaskan sebagai berikut.

  • Intrinsic Load
  • Beban kognitif intrinsik yang dialami students bermasalah lebih besar dibandingkan students yang tidak bermasalah
  • Faktor utamanya adalah kepadatan materi di slide presentasi fasilitator
  • Tetapi mungkin juga dikarenakan student tidak punya prior knowledge

  • Extraneous Load
  • Beban kognitif asing yang dialami students bermasalah lebih besar dibandingkan students yang tidak bermasalah
  • Instruksi di slides dan instruksi tugas memiliki kontribusi yang kurang lebih sama terhadap fenomena ini. Sehingga kedepannya perlu ada improvement, seperti penggunaan bahasa dibuat lebih sederhana

  • Germane load
  • Mengontak Student Support merupakan hal pertama yang paling mungkin dilakukan saat student menghadapi kesulitan dalam pembelajaran. Disamping mengontak Student Support, student juga berusaha memahami konteks pembelajaran serta meluangkan waktu untuk belajar mandiri.

Hal-hal yang Mempengaruhi Students’ Completion Rate di Bootcamp BINAR

Berdasarkan paparan data di atas, ternyata banyak hal yang menyebabkan student tiba-tiba menghilang. Alasan lainnya, seperti:

  • Student yang berasal dari luar Pulau Jawa kurang memahami istilah-istilah yang terlalu teknis maupun yang menggunakan bahasa Inggris, yang digunakan selama belajar.
  • Kendala jaringan internet menyebabkan student kesulitan mengikuti pembelajaran. Rekaman video yang diberikan tidak bisa secara optimal menggantikan proses belajar real-time, terutama sesi tanya-jawab.
  • Motivasi belajar yang keliru membuat student tidak memiliki persepsi utuh mengenai proses belajar, sehingga tidak dapat bertahan ketika menghadapi tantangan dalam belajar.
  • Standar konversi SKS yang tidak merata antar-Perguruan Tinggi membuat student memiliki beban dan tuntutan belajar yang berbeda-beda. Waktu pelaksanaan yang terlalu padat juga membuat student tidak memiliki waktu untuk mengerjakan tugas maupun mengejar ketertinggalan.

Tidak berhenti sampai itu saja, Tim BINAR juga melakukan riset lanjutan berjudul “Cognitive Load in Predicting Online Programming Students’ Completion Rate and Factors that Influence it”. Riset ini kemudian diikutsertakan pada acara International Conference on Psychology and Interdisciplinary Behavioral Studies (ICP-IBS) yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Pancasila.

Di acara ICP-IBS 2022 tersebut terdapat 27 presenter yang turut berpartisipasi dan 432 partisipan yang berasal dari 19 negara (Indonesia, Philippines, Switzerland, Malaysia, Austria, United Kingdom, Pakistan, Taiwan, Ukraine, Thailand, Nigeria, India, Ethiopia, Afghanistan, Morocco, Iraq, Sierra Leone, Tanzania, dan Uganda). BINAR yang diwakili oleh tim Academy R&D berhasil meraih kategori Best-Paper.

Sumbangsih BINAR pada Pendidikan yang Bertujuan Mencetak Talenta Digital

Riset yang dilakukan Tim BINAR ini merupakan yang pertama, terlebih pada studi kasus di Indonesia. Sehingga temuannya dapat menginspirasi pelaksanaan kursus intensif online atau bootcamp, khususnya pada course bidang pemrograman agar didapati student completion rate yang tinggi.

Whats Next?

Lembaga yang menyelenggarakan bootcamp pemrograman online harus mempertimbangkan cognitive load student dan desain pedagogis dalam pembelajaran untuk mengurangi student yang berisiko, selain mempromosikan self-regulation dan strategi metakognitif yang juga terbukti memoderasi efeknya. Selain itu, jenis kursus (apakah soft-tech atau hard-tech) dan prior knowledge merupakan faktor penentu signifikan yang memengaruhi Extraneous Load yang juga harus diperhatikan. Menyematkan elemen interaktivitas, analitik dan/atau gamifikasi berbasis AI serta memilih antarmuka yang ramah pengguna dengan hati-hati adalah solusi yang memungkinkan untuk menghindari Extraneous Load yang tinggi yang menghambat pembelajaran.

Melalui inovasi pembelajaran yang diciptakan secara serius oleh BINAR ini, semoga kedepannya BINAR semakin meluaskan dampaknya kepada banyak pihak!

Referensi:

Sweller, J. (2011). Cognitive load theory. In Psychology of learning and motivation (Vol. 55, pp. 37-76). Academic Press.

Mayer, R. E. (2011). Applying the science of learning to multimedia instruction. In Psychology of learning and motivation (Vol. 55, pp. 77-108). Academic Press.


Baca Juga: Kontribusi BINAR di Program Studi Independen Kampus Merdeka 2

Kursus intensif online atau bootcamp untuk mempelajari ragam kompetensi digital saat ini banyak diselenggarakan oleh berbagai lembaga. Peminatnya pun terus meningkat, dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa, fresh graduate, bahkan pekerja aktif yang mengambilnya.  Namun dibalik kesuksesan bootcamp, terdapat salah satu problem yang masih terus berlangsung.

Problem yang sering terjadi adalah banyak student yang mendaftar kegiatan bootcamp, namun tidak sedikit juga yang akhirnya putus di tengah jalan. Misalnya saja ada sebagian student yang tiba-tiba mengajukan untuk mengundurkan diri, ada sebagian student yang tiba-tiba mengajukan untuk cuti, ada pula sebagian student yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar. 

Sebagai lembaga pendidikan non-formal yang dua kali berturut-turut mendapatkan penghargaan “The Most Promising EdTech in Southest Asia” dari HolonIQ, tentu BINAR tidak diam saja saat mengetahui fenomena tersebut. Di mana ini tidak hanya terjadi pada lembara BINAR, namun juga lembaga pendidikan non-formal lainnya. BINAR melalui Tim Akademi terus melakukan berbagai inovasi untuk menyelesaikan problem student completion rate. Salah satunya adalah mencari tahu kira-kira apa saja yang mendasarinya, untuk kemudian dicari solusi penyelesaiannya. 

Mengambil studi kasus dari Studi Independen Kampus Merdeka Batch 2, BINAR melakukan riset berjudul “Research on Cognitive Load Student”. Sebelumnya perlu dipahami bahwa Cognitive Load atau kapasitas kognitif adalah asumsi yang mengatakan bahwa sistem kerja otak manusia memiliki kapasitas yang terbatas untuk memproses informasi dalam satu waktu (Sweller, 2011; Mayer, 2011). Agar pembelajaran dapat terserap maksimal, maka metode belajar harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak membebani kapasitas memori kerja otak manusia.

Tiga Sumber Beban Kognitif, Sumber: Sweller (2011; & Mayer (2011)

Bagaimana hasil riset yang dilakukan oleh tim BINAR tersebut? Cognitive Load yang memiliki tiga dimensi yaitu Intrinsic Load, Extraneous Load, dan Germane Load, pada riset BINAR dijelaskan sebagai berikut.

  • Intrinsic Load
  • Beban kognitif intrinsik yang dialami students bermasalah lebih besar dibandingkan students yang tidak bermasalah
  • Faktor utamanya adalah kepadatan materi di slide presentasi fasilitator
  • Tetapi mungkin juga dikarenakan student tidak punya prior knowledge

  • Extraneous Load
  • Beban kognitif asing yang dialami students bermasalah lebih besar dibandingkan students yang tidak bermasalah
  • Instruksi di slides dan instruksi tugas memiliki kontribusi yang kurang lebih sama terhadap fenomena ini. Sehingga kedepannya perlu ada improvement, seperti penggunaan bahasa dibuat lebih sederhana

  • Germane load
  • Mengontak Student Support merupakan hal pertama yang paling mungkin dilakukan saat student menghadapi kesulitan dalam pembelajaran. Disamping mengontak Student Support, student juga berusaha memahami konteks pembelajaran serta meluangkan waktu untuk belajar mandiri.

Hal-hal yang Mempengaruhi Students’ Completion Rate di Bootcamp BINAR

Berdasarkan paparan data di atas, ternyata banyak hal yang menyebabkan student tiba-tiba menghilang. Alasan lainnya, seperti:

  • Student yang berasal dari luar Pulau Jawa kurang memahami istilah-istilah yang terlalu teknis maupun yang menggunakan bahasa Inggris, yang digunakan selama belajar.
  • Kendala jaringan internet menyebabkan student kesulitan mengikuti pembelajaran. Rekaman video yang diberikan tidak bisa secara optimal menggantikan proses belajar real-time, terutama sesi tanya-jawab.
  • Motivasi belajar yang keliru membuat student tidak memiliki persepsi utuh mengenai proses belajar, sehingga tidak dapat bertahan ketika menghadapi tantangan dalam belajar.
  • Standar konversi SKS yang tidak merata antar-Perguruan Tinggi membuat student memiliki beban dan tuntutan belajar yang berbeda-beda. Waktu pelaksanaan yang terlalu padat juga membuat student tidak memiliki waktu untuk mengerjakan tugas maupun mengejar ketertinggalan.

Tidak berhenti sampai itu saja, Tim BINAR juga melakukan riset lanjutan berjudul “Cognitive Load in Predicting Online Programming Students’ Completion Rate and Factors that Influence it”. Riset ini kemudian diikutsertakan pada acara International Conference on Psychology and Interdisciplinary Behavioral Studies (ICP-IBS) yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Pancasila.

Di acara ICP-IBS 2022 tersebut terdapat 27 presenter yang turut berpartisipasi dan 432 partisipan yang berasal dari 19 negara (Indonesia, Philippines, Switzerland, Malaysia, Austria, United Kingdom, Pakistan, Taiwan, Ukraine, Thailand, Nigeria, India, Ethiopia, Afghanistan, Morocco, Iraq, Sierra Leone, Tanzania, dan Uganda). BINAR yang diwakili oleh tim Academy R&D berhasil meraih kategori Best-Paper.

Sumbangsih BINAR pada Pendidikan yang Bertujuan Mencetak Talenta Digital

Riset yang dilakukan Tim BINAR ini merupakan yang pertama, terlebih pada studi kasus di Indonesia. Sehingga temuannya dapat menginspirasi pelaksanaan kursus intensif online atau bootcamp, khususnya pada course bidang pemrograman agar didapati student completion rate yang tinggi.

Whats Next?

Lembaga yang menyelenggarakan bootcamp pemrograman online harus mempertimbangkan cognitive load student dan desain pedagogis dalam pembelajaran untuk mengurangi student yang berisiko, selain mempromosikan self-regulation dan strategi metakognitif yang juga terbukti memoderasi efeknya. Selain itu, jenis kursus (apakah soft-tech atau hard-tech) dan prior knowledge merupakan faktor penentu signifikan yang memengaruhi Extraneous Load yang juga harus diperhatikan. Menyematkan elemen interaktivitas, analitik dan/atau gamifikasi berbasis AI serta memilih antarmuka yang ramah pengguna dengan hati-hati adalah solusi yang memungkinkan untuk menghindari Extraneous Load yang tinggi yang menghambat pembelajaran.

Melalui inovasi pembelajaran yang diciptakan secara serius oleh BINAR ini, semoga kedepannya BINAR semakin meluaskan dampaknya kepada banyak pihak!

Referensi:

Sweller, J. (2011). Cognitive load theory. In Psychology of learning and motivation (Vol. 55, pp. 37-76). Academic Press.

Mayer, R. E. (2011). Applying the science of learning to multimedia instruction. In Psychology of learning and motivation (Vol. 55, pp. 77-108). Academic Press.


Baca Juga: Kontribusi BINAR di Program Studi Independen Kampus Merdeka 2

Find Another article

Table of Content

Connect With Us Here

Our representative team will contact you soon
BINAR Contribution to SDG’s Impact
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
© 2016 - 2024, PT. Lentera Bangsa Benderang
Follow us in Social Media
Hi! 👋🏼  
Kamu bisa konsultasi kebutuhanmu di BINAR via WhatsApp ya